RSS

Arsip Kategori: Komentar

JANGAN RAGU BICARA POLITIK, KUAT USAHA TERUS BERDOA.

Nabi Muhammad Shallallahu alaiyhi wa Sallam, setelah Membangun TAUHID ummat, Beliau Membangun Pemerintahan dengan Politik.
Begitu juga dalam Peperangan yang ada pada zaman Rasulullah, adalah bagian dari strategi Politik.
Dalam Hukum Islam di kenal dengan nama FIQIH POLITIK atau SYI’ASATUL ISLAMIYAH dijelaskan bahwa Tujuan dari Politik Islam itu ada Dua Tujuan Pokok dari Syi’asatul Islamiyah atau Syi’asatusy Syar’iyah.

Tidak perlu takut bicara Politik untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara Indonesia.

1). IQOMATUD DIIN (Menegakkan Agama).
Tujuan Politik Islam adalah Menegakkan Agama, yakni ;
✓- Membela Agama.
✓- Membela Hukum Agama.
✓- Membela Syariat Agama.
✓- Membela Syiar Agama, yakni Meletakkan “AYAT-AYAT SUCI” di Atas Ayat KONSTITUSI.

2). RI’AYATUL UMMAH (Mengayomi dan Melayani Ummat atau Rakyat banyak).
Apa maknanya mengayomi dan Melayani Ummat / Rakyat banyak itu..???

  1. Mementingkan Kepentingan Ummat / Rakyat di atas kepentingan pribadi, Kelompok atau Golongan.
  2. Mensejahtera kan Umat / Rakyat.
  3. Menggunakan Kekayaan Alam semata-mata untuk kesejahteraan Umat / Rakyat.., bukan untuk Kepentingan Pribadi, Kelompok guna memenuhi Ambisi Pribadi dan Kelompoknya.
  4. Memberikan Rasa Aman pada kehidupan Ummat / Rakyat.
    Itulah tujuan Pokok dari Politik Islam.
    Maka, Janganlah ragu para Mubaligh, dan Ulama Garis Lurus, untuk BERBICARA POLITIK.
    Singkirkan segera PROPAGANDA Musuh Agama yang Mengatakan :
    “Ulama (umat Islam) jangan bicara Politik, jangan ikut-ikutan Berpolitik, Politik itu Kotor, dan sebagainya.
    Propaganda itu sebenarnya bertujuan Membungkam Umat Islam dan Rakyat Pribumi agar menjauh dan menjadi BUTA POLITIK.
    Akibatnya : Perpolitikan di Negeri ini akan di Kuasai oleh mereka yang tidak Berpihak pada Rakyat Pribumi dan umat Islam pada umumnya.
  5. Jika orang- orang baik enggan Berpolitik dan tidak ikut Politik.., jangan Salahkan jika nanti Negeri ini di Pimpin oleh orang-orang Jahat.
  6. Jika Umat Islam dan Rakyat Pribumi Enggan dan Tidak Ikut Berpolitik.., jangan menyesal Suatu Saat nanti Negeri ini akan di Pimpin oleh Pemimpin yang Tidak Peduli Membela Islam dan Rakyat Pribumi. Demikian jelas, kenapa Umat Islam dan Rakyat Pribumi harus berpolitik..

DO’A ADALAH IBADAH
Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah”
(HR. Abû Daûd, 1479, At-Tirmidzî, 2969).

DO’A ADALAH IBADAH YANG PALING MULIA DI SISI ALLAH
Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada do’a“.
(Sunan At-Tirmidzî, Bab Du’à 12/263, Sunan Ibnu Màjah, Bab Du’à 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362).

BERDO’A HANYA KEPADA ALLAH SAJA
Allah Subhànahu wa Ta’àlà berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
(QS. Ghàfir: 60)

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar

 

Tag: , , , , , ,

MANFAATKAN WAKTU NIKMAT ALLAH DENGAN BAIK DAN SEMPURNA

وَالْعَصْرِإِنَّ الأِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍإِلأ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Q.S. Al-’Ashr:1-3)

Gambar
Semua orang tahu, betapa berharganya waktu. Islam menjelaskan bahwa waktu paling berarti dalam kehidupan ini. Meskipun ada sebagian orang yang menilai harga waktu dengan sejumput uang seperti « Time is Money », waktu adalah uang.

Malik bin Nabi dalam bukunya yang berjudul Syuruth An Nahdhah (Syarat-syarat Kebangkitan) menulis ; “Waktu adalah sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak dahulu kala, melintas pulau, kota, dan desa, membangkitkan semangat atau menina bobokkan manusia, ia diam seribu hahasa, sampai ada manusia tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya, walaupun segala sesuatu -selain Allah- tidak akan mampu melepaskan diri darinya”

Pada hakikatnya, waktu tidak dapat diukur dengan ukuran serendah itu. Waktu tidak hanya dapat dinilai dengan materi atau uang. Harga sebuah waktu jauh lebih berharga dari nilai mata uang. Waktu adalah sebuah anugerah Allah yang diberikan kepada manusia agar menggunakannya dengan tepat demi kesejahteraannya dan demi kebahagiaannya, Dalam waktu terdapat kewajiban dan tanggungjawab. Waktu sangat terbatas. Jika waktu telah berlalu, ia tak akan bisa diganti atau kembali.

Sayidina Ali bin Ahi Thalib pernah berkata: “Rezki yang tidak diperoleh hari ini masih dapat diharapkan perolehannya lebih banyak di hari esok. Tetapi waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali esok.

Waktu adalah kewajiban dan tanggung jawab. Manusia berkewajiban menggunakan kesempatan dan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

Kesadaran akan tanggung jawab terhadap waktu meliputi semua sisi kehidupan manusia. Waktu adalah faktor menentukan kesejahteraan seseorang ataupun masyarakat. Sayyid Mujtaba Musawi Lari dalam bukunya Meraih Kesempurnaan Spiritual (Ethics and Spiritual Growth) mengutip ucapan Imam Al Sajjad dalam karya Al Hurrani berjudul Tuhaf al ‘Uqul, menuliskan : “Hendaklah engkau – semoga Allah merahmatimu – mengetahui bahwa Sang Pembeni Rezki segala makhluk telah menetapkan kewajiban-kewajiban dan hak-hak tertentu terhadapmu. Jumlahnya banyak dan meliputi seluruh perilakumu, setiap tindakan dan gerakanmu, setiap istirahat dan diammu. Pada akhirnya, setiap anggota badan yang mematuhi kehendakmu (akan ditanya). Hak ini begitu nyata dan jelas, meskipun sebagiannya memiliki kewajiban lebih besar dari yang lain.”

Dalam Islam, setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya. Tidak seorangpun yang bertanggung jawab atas kewajiban dan tanggung jawab orang lain. Al Qur’an menyatakan : « Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya Dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya Dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng’azab sebelum Kami mengutus seorang rasul. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. »  (Q.S.17. Al-Israa’: 14-15)

Di dalam Al-Quran kita temukan kisah tentang Luqman yang menasehati anaknya tentang kewajiban- kewajiban utama manusia. Di antaranya ada tiga kewajiban manusia yang harus ia penuhi.

1. Kewajiban manusia kepada Allah .« dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. » (QS.Luqman :13)

 2.   Kewajiban anak kepada orang tua. «  dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [artinya, waktu menyapih ialah sampai anak berumur dua tahun]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. »(QS.Luqman :14)

3.   Kewajiban manusia kepada sesamanya. «  .. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. » (Q.S. Luqman:18 – 19)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh lbnu Hibban bersumber dari Abu Dzar Al Ghifari, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berakal selama akalnya belum terkalahkan oleh hawa nafsunya, berkewajiban mengatur waktu-waktunya.

Asy Syahid Hasan Al-Bana dalam kitab “Hadits Tsulatsa”, yang disusun Ahmad Isa ‘Asyur Asy-Syahid berkata, Allah SWT telah memerintahkan kita untuk menggunakan waktu dalam empat hal”.

1. Dalam hal yang dapat menyelamatkan agama, berupa ketaatan kepada Allah. Ini terbagi dua:

  • Hal-hal yang difardhukan oleh Allah dan tertentu waktunya, seperti shalat, zakat, puasa, haji, dan seterusnya.
  • Hal-hal yang dianjurkan oleh Allah berupa amalan-amalan nafilah (sunnah), seperti tilawatil Qur’an, sedekah, zikir, dan membaca shalawat nabi.

2. Dalam hal-hal yang memberikan manfaat berupa mencari rezki yang halal untuk keperluan diri dan keluarga yang menjadi tanggungan kita, yang dilakukan dengan ikhlas, niscaya akan menjadi amal ibadah.

3. Dalam hal yang mendatangkan manfaat kepada orang lain, bagian dari bentuk pendekatan (qurbah/taqarrub) diri yang paling agung.

4. Dalam hal yang dapat memberi ganti atas sesuatu yang telah hilang, yaitu waktu istirahat. Tentukanlah waktu khusus untuk memperbaharui kegiatan dan menyegarkan kembali semangat, dengan istirahat, olah raga, tadabbur alam, dengan cara-cara yang bermanfaat positif, serta ibadah.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh lbnu Hibban bersumber dari Abu Dzar Al Ghifari, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berakal selama akalnya belum terkalahkan oleh hawa nafsunya, berkewajiban mengatur waktu-waktunya.

(1). Ada waktu yang digunakan untuk bermunajat dengan Tuhannya.

(2). Ada waktu yang digunakan untuk melakukan introspeksi (menghitung diri).

(3). Ada waktu yang digunakan untuk memikirkan ciptaan Allah (belajar).

(4). Ada waktu yang digunakan khusus untuk diri (dan keluarga) guna memenuhi keperluan makan dan minum.”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ المُؤْمِنَاتِ وَ المُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ، اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَِلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيـْـمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فيِ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ.

اللَّهُمَّ اصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَ اصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتيِ فِيْهَا مَعَاشِنَا، وَ اصْلِحْ لَنَا آخِرَتِنَا الَّتيِ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَ اجْعَلِ اْلحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فيِ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ سَرٍ،

 اللَّهُمَّ اجْعَلْ يَوْمَنَا خَيْرًا ِمنْ أَمْسِنَا، وَ اجْعَلْ غَدَنَا خَيْرًا ِمْن يَوْمِنَا، وَ احْسِنْ عَاقِبَتَنَا فيِ الأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَ أَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَ عَذَابِ الآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ اْلعَفْوَ وَ العَافِيَةَ فيِ دِيْنِنَا وَ دُنْيَاناَ وَ أَهْلِيْنَا وَ أَمْوَالِنَا،

 رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ وَ تبُ ْعَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَ اْلحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar

 

Tag: , , , , , ,

BERILMU PERLU, BERAMAL LEBIH PERLU.

BERILMU PENTING.
مَنْ عَلِمَ لَيْسَ كَمَنْ لَـمْ يَعْلَمْ.
Siapa berilmu tidak seperti orang yang belum berilmu.”
SABAR DAN TEGUH.
SABAR DAN TEGUH.
لَا يُدْرَكُ العِلْمُ إِلَّا بِالصَّبْرِ عَلَى الضُّرِّ.
Ilmu tidak akan didapat kecuali dengan bersabar atas kesulitan.”

BERILMU ITU AMAT PENTING.
مَنْ عَلِمَ لَيْسَ كَمَنْ لَـمْ يَعْلَمْ.
Siapa berilmu tidak seperti orang yang belum berilmu.”

TETAPLAH SELALU BELAJAR.
لَا يَزَالُ الرَّجُلَ عَالِـمًا مَا تَعَلَّمَ.
Seseorang masih disebut alim selama ia belajar.”

MENGAMALKAN ILMU MENJADIKAN DIRI SEMPURNA.
العِلْمُ أَفْضَلُ خَلَفٍ، وَالعَمَلُ بِهِ أَفْضَلُ شَرفٍ.
Ilmu adalah warisan terbaik, dan mengamalkan nya adalah kemulian paling sempurna.”

MENUNTUT ILMU TERMASUK JIHAD DI JALAN ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا (51) فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا (52)
“Dan andaikata Kami menghendaki benar- benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (Rasul). Maka jangan lah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar.
(QS. Al-Furqân: 51-52)

CIRI DAN TANDA ULAMA ATAU ILMUAN YANG ALIM MENURUT IMAM al-GHAZHALI.

ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺍَﻥَّ ﺍﻟﻼَّﺋِﻖَ ﺑِﺎﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﺍَﻟْﻤُﺘَﺪَﻳِّﻦُ ﺍَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻣَﻄْﻌَﻤُﻪُ ﻭَﻣَﻠْﺒَﺴُﻪُ ﻭَﻣَﺴْﻜَﻨُﻪُ ﻭَﺟَﻤِﻴْﻊُ ﻣَﺎ ﻳَﺘَﻌَﻠَّﻖُ ﺑِﻤَﻌَﺎﺷِﻪِ ﻓﻰْ ﺩُﻧْﻴَﺎﻩُ ﻭَﺳَﻄًﺎ . ﻟَﺎ ﻳَﻤِﻴْﻞُ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﺘﺮﻓﻪ ﻭﺍﻟﺘﻨﻌﻢ
Ketahuilah! bahwa yang patut atau pantas disebut ulama (atau orang berilmu) ialah orang yang makananannya, pakaiannya, tempat tinggalnya (rumah) danhal- hal lain yang berkaitan dengan kehidupan duniawi, sederhana, tidak bermewah-mewahan dan tidak berlebihan dalamkenikmatan …

Al-Ghazali membagi ulama menjadi dua ;
(1). ulama akhirat,
(2). ulama su’ (ulama buruk) atau ulama dunia.

Al Ghazali yang mendapat gelar Hujjatul Islam ini menegaskan pentingnya mengetahui perbedaan kedua model ulama di atas, karena keduanya bagaikan timur dan barat atau bagaikan langit dan bumi.

Ulama su’ atau ulama dunia menurut al-Ghazali adalah mereka yang menggunakan ilmunya untuk mencari kenikmatan dunia saja, memperoleh kekuasaan dan posisi yang terhormat di hadapan masyarakat. Tipikal ulama inilah yang mendapat ancaman keras dari beberapa ayat dan hadis.

Salah satunya sabda nabi:
ﺃِﻥَّ ﺍَﺷَﺪَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﺬَﺍﺑﺎً ﻳَﻮْﻡَ ﺍْﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﻔَﻌْﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻌِﻠْﻤِﻪِ
Paling pedihnya azab di hari kiamat adalah orang alim yang ilmunya tidak bermanfaat”….

AL-HASAN AL-BASRI berkata:
ﻌُﻗُﻮْﺑَﺔُ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻣَﻮْﺕُ ﺍْﻟﻘَﻠْﺐِ ﻭَﻣَﻮْﺕُ ﺍْﻟﻘَﻠْﺐِ ﻃَﻠَﺐُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓِ
Hukuman atau sanksinya ulama adalah matinya hati dan matinya hati disebabkan mencari dunia dengan perbuatan akhirat.
Kenapa ulama yang sudah tergiur dengan dunia dianggap ulama su’ ? Karena paling rendahnya pengetahuan dan keilmuan yang dimiliki ulama pasti paham bahwa dunia itu hina, dina dan remeh.

Dalam salah satu hadisnya, nabi menyebut dunia itu terlaknat karena bisa meninggalkan mengingat Allah.
Sebenarnya bukan hanya al-Ghazali yang mengkritik ulama su’ atau ulama dunia, dalam beberapa kitab tafsir, ulama su’ juga dikecam.

IMAM AL-NAISABURI menyebut ulama su’ sebagai ulama yang melakukan tipu daya kepada orang awam dengan ilmunya.

Sementara itu, IBNU AJIBAH dalam Tafsir al-Bahru al-Madid fi tafsir al-Quran al-Majid , menyatakan bahwa ulama su’ adalah mereka yang merasa enteng untuk memperoleh gemerlapnya dunia dengan ilmu yang dimiliki, seperti menerima sogokan, mengambil upah sesuai dengan ketentuan.

Maka, untuk menjauh dari jebakan ulama su’, penting mengetahui tanda-tanda ulama akhirat atau ulama yang layak diikuti.
Menurut al-Ghazali setidaknya ulama akhirat itu memiliki tanda-tanda sebagai berikut :

PERTAMA, ia tak menggunakan ilmu yang dimiliki untuk mencari gemerlapnya dunia. Karena setiap orang berilmu pasti paham bahwa dunia itu begitu rendah, remeh dan hina. Antara ilmu dan dunia bagaikan dua neraca timbangan, bilamana salah satunya terisi maka yang lain terangkat, begitu pula ilmu dan dunia tak akan bisa mengisi hati seseorang secara bersamaan.

KEDUA, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Ia tak akan memerintah kan kebaikan kecuali telah mengerjakan dan tidak melarang sesuatu kecuali telah meninggal kan. Allah berfiman:
ﻛَﺒُﺮَ ﻣَﻘْﺘﺎً ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍَﻥْ ﺗَﻘُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮْﻥَ
(itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan. (QS. Shaf [61]: 03).

KETIGA, fokus perhatiannya dalam mencari ilmu adalah ilmu-ilmu yang bermanfaat baik di dunia dan akhirat. Ia menjaga jarak dari ilmu-ilmu yang hanya menjauh kan dirinya dari mengingat Allah.

KEEMPAT, sederhana dalam ucapan, perbuatan, pakaian dan tempat tinggal. Kesederhanaan menjadi penting bagi seorang ulama karena ia adalah salah satu indikator sikap zuhud, yaitu tidak cinta dunia.
Sungguh masih ada ulama kita yang sangat sederhana dalam hal penampilan nya: mulai ucapannya, perbuatannya dan tempat tinggal nya. Pakaiannya serba sederhana, mulai dari songkok, baju dan sarung yang dikenakan. Ia tak memakai aksesoris berlebihan, seperti jubah, tasbih dan lain-lain. Jika tampil di forum-forum pengajian dan pembawaan nya datar, tak teriak-teriak seperti orator. Ketika pergi ke Undangan tak pernah dikerumuni khadam-khadam, apalagi mobil Patwal sehingga dalam banyak kesempatan masyarakat sering terkecoh dengan penampilannya. Padahal umat yang diasuhnya sangat besar dengan jumlah ribuan, bahkan tidak terjumlahkan.

KELIMA, fokus utamanya adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hati dan muraqabah (ia merasa bahwa Allah selalu memantau gerak-geriknya). Dalam tiap pembahasannya, al-Ghazali selalu menekankan pentingnya menjaga hati. Karena hati ibarat alat yang bisa mengendalikan seluruh tubuh manusia.

KEENAM, tidak buru-buru memberi fatwa. Poin ini penting untuk stabilitas bersama antar masyarakat dan anak bangsa. Mengingat ulama mendapat posisi yang begitu sakral di hati masyarakat, ucapan dan tindakannya seperti perintah dari wahyu Tuhan. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang homogen jika semua persoalan yang bermunculan langsung diberi fatwa tanpa mengetahui betul duduk perkaranya maka instabilitas akan terjadi. Apalagi fatwa yang keluar berkaitan dengan isu-isu sensitif seperti fatwa sesat, kafir atau menista. Maka tak heran, telinga kita begitu akrab dimana fatwa kerap dijadikan dalih untuk melakukan kekerasan, intoleransi dan lain sebagainya.

KETUJUH, menjaga jarak dari penguasa. Idealnya seorang ulama tak begitu intens berhubungan dengan penguasa. Meminjam bahasa al-Ghazali, sekiranya menemukan jalan untuk menjauh dari penguasa, maka ia harus menempuh jalan itu. Alasannya sederhana, karena dunia begitu nikmat dan menggoda sementara tali kekang dunia ada di tangan penguasa. Tapi ketentuan ini tak bisa diberlakukan universal, mengingat al-Ghazali dengan Ihya’ Ulumuddin -nya lahir dalam konteks dan ruang tertentu. Tapi sebagai tindakan preventif sebaik nya seorang ulama memang menjaga jarak dengan penguasa. Nabi bersabda:
ﺷِﺮَﺍﺭُ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺍَﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳَﺄْﺗُﻮْﻥَ ﺍﻷُﻣَﺮَﺃ ﻭَﺧِﻴَﺎﺭُ ﺍﻷُﻣَﺮَﺃِ ﺍَﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳَﺄْﺗُﻮْﻥَ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ
Paling buruknya ulama adalah mereka yang mendatangi penguasa dan sebaik-baiknya penguasa adalah mereka yang mendatangi ulama.

KEDELAPAN, begitu perhatian dan serius dalam menguatkan kayakinan karena kayakinan adalah modal dasar agama.

KESEMBILAN, selalu merasa sedih, hina dan nista di hadapan Allah. Hal ini sebagai rem agar diri tak congkak di hadapan Allah. Karena ulama adalah pangkat yang prestesius di tengah masyarakat, jika tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan baik khawatir status keulamaan mengantarkan kepada kesombongan dan keangkuhan.

KESEPULUH, ilmu-ilmu yang menjadi fokus utama pembahasaanya adalah berkaitan dengan ilmu perbuatan dan hal-hal yang menjaga hati dari sikap waswas.

KESEBELAS, hati dan nuraninya menjadi soko guru terhadap seluruh ilmu dan perbuatan nya. Jadi sumber pengambilan ilmu yang dimiliki tidak kitab semata, tetapi juga bertopang pada hati-nuraninya. Hal ini sesuai dengan sabda nabi Muhammad:
ﺃِﺳْﺘَﻔْﺖِ ﻗَﻠْﺒَﻚَ ﻭَﺃِﻥْ ﺍَﻓْﺘﺎَﻙَ ﺍْﻟﻤُﻔْﺘُﻮْﻥَ
Mintalah petunjuk kepada hati nurani mu sekalipun memberi fatwa siapa juru fatwa.

KEDUA BELAS, sangat menghindar atau menjauh dari perkara-perkara baru (bid’ah). Karena melakukan kreasi baru terhadap urusan agama adalah hal yang sangat dilarang. Hal ini menyangkut kemurnian ajaran agama.

Di tengah menguatnya politik identitas yang membawa- bawa simbol agama seperti, masyarakat hendaknya cerdas menilai mana ulama yang sesungguhnya dan mana pula yang hanya memanipulasi diri sebagai ulama.

Dan penting diingat, ulama itu bukan rekomendasi dari pemerintah atau tokoh poltik ia adalah gelar yang diberikan oleh Allah kepada hambanya yang saleh, karena sesungguhnya orang berilmu yang alim itu adalah hamba Allaah yang paling takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala jua adanya.

MUKMIN SELALU MELAWAN KAFIR
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu lawan (perangi) lah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguh nya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
(QS. An-Nisâ’: 76).

JIHAD ITU PERINTAH ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟ فَلَا عُدْوَٰنَ إِلَّا عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.”
(QS. Al-Baqarah:193)

Demikianlah semoga bermanfaat buat kita semua …
Wa billahit Taufiq Wal Hidayah …

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar.

 

Tag: , , , , ,

JANGAN SEDIH ALLAH TETAP BERSAMA KITA

JANGAN SEDIH ALLAH TETAP BERSAMA KITA

DENGARLAH INI …..
Demi Allah engkau mungkin bahagia di pagi hari … Tetapi sore hari engkau malah terkena musibah … Hari ini engkau bahagia ….. Bisa jadi esok justru engkau menangis … SUBHANALLAH, INILAH DUNIA …..

PERBANYAK LAH DO’A DIDALAM BERSUJUD … أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ                  “Keadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (didalamnya ketika sujud).” (HR. Muslim)

DUNIA INI ADALAH SEBUAH TEMPAT DIMANA YANG SEHARI MEMBUATMU TERTAWA DAN ESOK MEMBUATMU MENANGIS …. (1)• Saat seperti itu apa yang harus engkau lakukan?
(2)• Saat engkau sedang diuji sakit ..
(3)• Saat engkau gundah karena memikirkan hutang yang bertumpuk
(4)• Saat diuji dengan meninggalnya orang-orang yang kita sayangi
(5)• Saat ada permasalahan dengan orang terdekat (suami/istri)
(6)• Bahkan saat engkau gundah, gelisah dan putus asa karena dosa yang pernah dibuat ……..… لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَ. >>> Jangan engkau bersedih, sesungguh nya Allah bersama kita.”
(Qs. At Taubah 40)

SELAMA DAHIMU MENEMPEL DI TANAH JANGAN TAKUT KEPADA APAPUN !

1). Seorang muslim yang bertauhid, selama dahi masih menempel di tanah, maka jangan pernah takut!
SELAMA DAHIMU MENEMPEL DI TANAH JANGAN TAKUT APAPUN!

2). Wahai Ingatlah ini..
“Sesungguhnya jarak antara masalahmu dan jalan keluar, seperti jarak antara dahimu dan bumi (tanah)”

3). SOLUSINYA ADALAH PERBANYAK SUJUD (SHALAT). ….. Banyak diantara jalan keluar dan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi oleh Nabi shalallahu alaihi wasallam datang dengan sujud (shalat).. وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ. >>> “Maka sujudlah dan mendekat lah.
(Qs Al-‘Alaq 19) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِّنَ السّٰجِدِيْنَ. >>>”Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang-orang yang SUJUD (shalat).”
(Qs. Al-Hijr 98)

4). PERBANYAK LAH DO’A DIDALAMNYA … أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَKeadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (didalamnya ketika sujud).”
(HR. Muslim)

Sujudlah (perbanyaklah shalat).. Sujudlah (perbanyaklah shalat)..
dan perbanyaklah do’a didalamnya..
Lakukanlah dengan penuh penghambaan karenaNya …. Maka niscaya Dia akan mudahkan jalan keluar dari setiap permasalahanmuINSYAALLAAH.

5). JIHAD SEBENAR ADALAH MELAWAN HAWA NAFSU SENDIRI KARENA ALLAH SEMATA
Fadhalah bin ‘Ubaid Radhiyallàhu ‘anhu berkata, Rasûlullâh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ.
“Setiap mayit ditutup berdasarkan amalnya kecuali orang yang mati saat berjaga di jalan Allah, maka amalnya akan tetap berkembang hingga hari kiamat, dan ia akan aman dari fitnah Dajjal.” Aku mendengar Rasul Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mujahid adalah orang yang bisa melawan dirinya sendiri.”
(HR. At-Tirmidzî, no. 1546)

(a). MEMBANTU ORANG MISKIN ADALAH JIHAD
Abû Hurairah Radhiyallâhu ‘anhu berkata, Rasûlullâh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّاعِى عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَأَحْسِبُهُ قَالَ ، يَشُكُّ الْقَعْنَبِىُّ كَالْقَائِمِ لاَ يَفْتُرُ ، وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ
Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjihad di jalan Allah. Al-Qa’nabi (yaitu gurunya Imam Al-Bukhârî, dan Muslim) berkata, aku sangka itu seperti orang yang shalat malam yang tidak pernah merasakan lelah, dan yang berpuasa yang tidak pernah berhenti berpuasa.
(HR. Al-Bukhârî, no. 5353 dan Muslim, no. 2982)

(b). AYAT JIHAD PERTAMA YANG TURUN KEPADA RASÛLULLÀH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.
(QS. Al-Hajj: 39)

(c). DIWAJIBKAN JIHAD
MELAWAN ORANG YANG MEMERANGI
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu. Tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
(QS. Al-Baqarah: 190).

(d). TUJUAN JIHAD JADIKAN TAAT HANYA KEPADA ALLAH SAJA.
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.
(QS. Al-Baqarah: 193)

(e). MENUNTUT ILMU TERMASUK JIHAD DI JALAN ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا (51) فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا (52)
Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (Rasul). Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar.
(QS. Al-Furqân: 51-52)

Moga bermanfaat
Wassalam
Buya MAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo

 

Tag: , , ,

SHALAT PENGHAPUS DOSA DAN SUJUD TILAWAH PENGUSIR SYAITHAN

SHALAT MENGHAPUS DOSA.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ؟ قَالُوا: لاَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا. قَالَ: فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا.
Dari Abu Hurairah:_ Bahwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda :
Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia mandi lima kali setiap hari, apakah menurut kalian masih akan ada kotoran yang tersisa padanya?
Mereka (para sahabat) menjawab: Tidak akan ada yang tersisa dari kotoran padanya.
Maka beliau Rasulullah bersabda:
Seperti itu pula dengan shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapus  dosa. “
(Shahih Imam Bukhari : 497).

*Rasulullah saw memberi perumpaan shalat 5 kali sehari seperti mandi 5 kali sehari.*
*Jika mandi menghilangkan kotoran dari badan, maka shalat menghapus dosa seorang muslim.*

*_SYAITAN PUN MENANGIS KARENA SUJUD TILAWAH_*
✔️ *Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan disebabkan adanya bacaan Al-Qur’an, yaitu BACAAN AYAT-AYAT SAJADAH.*
✔️ *Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,*
ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﺍﻟﺴَّﺠْﺪَﺓَ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﺍﻋْﺘَﺰَﻝَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻳَﺒْﻜِﻰ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠَﻪُ – ﻭَﻓِﻰ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔِ ﺃَﺑِﻰ ﻛُﺮَﻳْﺐٍ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠِﻰ – ﺃُﻣِﺮَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﺑِﺎﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﻓَﻠَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔُ ﻭَﺃُﻣِﺮْﺕُ ﺑِﺎﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻓَﺄَﺑَﻴْﺖُ ﻓَﻠِﻰَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ
*_“Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhi nya sambil menangis.”_*
SETAN PUN AKAN BERKATA-KATA:
*_“Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.”_*
(HR. Muslim)

*SEPULUH AYAT YANG DISEPAKATI SEBAGAI AYAT SAJADAH*
1). QS. Al A’rof ayat 206
2). QS. Ar Ro’du ayat 15
3). QS. An Nahl ayat 49-50
4). QS. Al Isro’ ayat 107-109
5). QS. Maryam ayat 58
6). QS. Al Hajj ayat 18
7). QS. Al Furqon ayat 60
8). QS. An Naml ayat 25-26
9). QS. As Sajdah ayat 15
10). *QS. Fushilat ayat 38 (menurut mayoritas ulama), _QS. Fushilat ayat 37 (menurut Malikiyah).*
*Empat ayat yang termasuk ayat sajadah _namun diperselisihkan, akan tetapi ada dalil shahih yang menjelaskannya.*
11). QS. Shaad ayat 24
12). QS. An Najm ayat 62 (ayat terakhir)
13). QS. Al Insyiqaq ayat 20-21
14). QS. Al ‘Alaq ayat 19 (ayat terakhir)
*Satu ayat yang masih diperselisih kan dan tidak ada hadits marfu’* _(hadits yang sampai pada Nabi) yang menjelaskannya, yaitu surat Al Hajj ayat 77._
Banyak sahabat yang menganggap ayat ini sebagai ayat sajadah seperti _Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Mas’ud, Abu Musa, Abud Darda, dan ‘Ammar bin Yasar._

*TATA CARA SUJUD TILAWAH*
✔️*Sujud tilawah dilakukan sekali saja*
✔️*Caranya dan posisinya sebagaimana sujud dalam shalat*
✔️*Tidak diawali dengan takbiratul ihram dan tidak diakhiri dengan salam jika di luar shalat, _akan tetapi ada ulama yang berpendapat agar takbir ketika akan sujud tilawah_*.
✔️*Sedangkan dalam shalat, maka bertakbir ketika sujud tilawah maupun ketika bangkit*.
✔️*Bacaan ketika sujud tilawah sama seperti bacaan sujud ketika shalat.*
Ada beberapa bacaan yang bisa kita baca ketika sujud.
*DI ANTARANYA*
✔️ *Pertama: _Dari Hudzaifah,_ beliau mencerita kan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan _ketika sujud beliau membaca_*
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
*”SUBHAANA RABBIYAL A’LAA”.*
*_(Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi)_*
_(HR. Muslim no. 772)_
✔️ *Kedua: _Dari ‘Aisyah,_ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a ketika ruku’ dan sujud*
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
*“SUBHANAKA ALLAHUMMA RABBANAA WA BI HAMDIKA, ALLAHUMMA GH-FIRLIY.”*
*_(Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku)._*               
_(HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484)_
MOGA BERMANFAAT.

*_REZEKI TITIPAN ALLAH_ Subhanahu wa Ta’ala, _Ada Hak Kita_ dan di dalam nya juga _ada Hak Umat_ … Maka Tunaikanlah …!!!*
*_“Orang yang dermawan itu dekat dari Allah, dekat dari manusia, dekat dari surga dan jauh dari neraka._*
*_Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka”_*
(HR. Tirmidzi dan Baihaqi)
*_“Setiap hari, dua malaikat turun ke bumi. Salah seorang dari mereka berkata,_ “Yaa Allah, gantilah harta orang yang bersedekah di jalan-Mu”, _Sedangkan yang satunya lagi berkata_, “Yaa Allah, binasakan lah harta orang yang menahannya untuk disedekah kan”*
(HR. Bukhari Muslim.)

1). Kehidupan manusia bermula dari
– alam rahim
– alam fana
– alam barzakh
– alam mahsyar
– alam syurga (atau neraka, Na’udzubillaah).
2). Ketika air mani dipancarkan ke dalam rahim, 40 juta sperma berenang masuk dan hanya satu saja yang di izinkan Allah bersatu dengan ovum untuk membentuk nuftah dan hidup di alam rahim sehingga 9 bulan.
3). Ketika di dalam kandungan(4 bulan) akan di tiup kan roh dan di tetapkan 4 (empat) perkara iaitu:
– rezeki
– ajal (bila, di mana, bagaimana)    
– amalan dan kehidupan (kawin dengan siapa, berapa orang anak, adik beradik)
– ahli syurga (atau neraka, Na’udzubillaah).
4). Walaupun telah ditentukan 4 perkara tersebut qada dan qadar manusia boleh berubah.
5). Qada dan qadar ada 2 (dua) yakni :
– qada muallaq  iaitu qada yang boleh berubah melalui doa
– qada mubram  iaitu qada yang tidak boleh berubah. Contoh : 40 hari sebelum kematian
6). Kita hidup di  alam ini adalah dalam suasana keterpaksaan … dipaksa  dan  terpaksa.
7). Kita dipaksa keluar dari alam rahim ke alam fana (dunia) … alam kanak2 … alam remaja (12 – 21 tahun) … alam dewasa (22 – 40 tahun) … alam tua (lebih 40 tahun). Lebih 70 tahun disebut tua lanjut usia (tua bangka).
8). Masa remaja adalah salah satu juzuk dari kegilaan … lihatlah dunia remaja … percakapan, cara berpakaian kadang2 senda gurauan dengan ketidak teraturan gila dalam ucapan. Saat remaja adalah saat kebingungan … satu alam yang terpaksa dilalui … dari remaja dipaksa menjadi dewasa.
9). Hadis nabi ada menyebut  setiap manusia Allah berikan ujian sebanyak 99 ujian kematian bermula  dr bayi hinggalah sebelum mati … sehingga sampai pada ujian yang ke 100 artinya sesudah habis  semua ujian qadha dan qadar di alam dunia ini  maka kamu akan mati.
10). Siapa2 yang berusia pada umur 40 tahun tetapi dia tidak berubah sikap ke arah yang baik maknanya mereka tidak akan berubah lagi  sehingga menunggu talkin dibacakan..
11). Setiap yang hidup akan merasai mati … roh orang beriman adalah seperti minyak yang berkumpul di dalam air. Roh akan berkumpul di kaki untuk ditarik keluar. Dari kaki ke pinggang … ke perut bilamana sampai ke perut akan terdengar beberapa urat putus dan bagi lelaki terasa zakar naik ke atas lalu bagi orang beriman akan mengatakan laa ilaha ila Allah … tapi bagi orang yang tidak beriman akan mengatakan ia cuma kebetulan sahaja … tidak ada apa2 yang berlaku..
12). Semua makhluk Allah termasuk hewan tahu yang roh si mati itu akan masuk syurga (atau neraka) kecuali jin dan manusia.
13). Tanda2 jenazah itu ahli neraka:
-mulut berbuih
-wajah masam
-najis keluar terlalu banyak ketika sakarul maut.(Na’udzubillaah).
14).Tanda2 jenazah itu ahli syurga:
-dahinya berpeluh
-hidung kembang kempis dan air matanya mengalir
– wajahnya lebih cerah ketika sakaratul maut
-najis keluar sedikit sahaja.
15). Sakitnya perempuan yang bersalin   itu adalah 1 juzuk daripada 99 juzuk kesakitan kematian..
16). Kalau boleh yang memandikan jenazah kita adalah anak2 kita … yang mengkafankan kita adalah anak2 kita … anak kita jadi imam shalat jenazah kita … maka beruntung nya kita..
17). Ustaz berkongsi doa yang dibacakan oleh anak2 kepada ayahnya yang telah meninggal dunia.(sewaktu menziarahi jenazah seorang lelaki) …
“Ya Allah … waktu mana kami kecil2 … ayah kami memandikan kami dengsn penuh kasih sayang dengan penuh kelembutan … jadi kami mandikan jenazah ayah kami ini maka Engkau ampunkan dosa nya ya Allah … waktu mana kami kecil ya Allah … kami dipakaikan baju oleh ayah kami ya Allah … tetapi kami lempar ke mukanya ya Allah … jadi hari ini kami kafankan ayah kami dengan penuh kelembutan … Engkau ampunkan dosanya Yaa Allah … di waktu mana ayah kami menjadi imam shalat kami dulu … kami lari tak hendak ikut  shalat … jadi hari ini kami imamkan shalat jenazah ayah kami ………”
18). Al Quran yang dibaca sebelum subuh akan menjadi pembela sewaktu kita di alam barzakh nanti..
19). Nabi berkata  aku tidak pernah lihat keadaan yang sangat huru hara seperti di padang mahsyar ini … siapa yang selamat di alam barzakh maka selamatlah dia di padang mahsyar nanti ..
Dihantar sekali lagi utk peringatan kepada kita semua agar banyk bersedekah terutama pada bulan Ramadhan. Selalulah ingat Allah ketika kita lapang. Supaya Allah ingati kita ketika keadaan sempit.
KENAPA SI MATI LEBIH MEMILIH UNTUK BERSEDEKAH SEANDAINYA DIA DIKEMBALIKAN KE DUNIA?
Sebagaimana firman Allah, “…wahai Tuhanku, alangkah baiknya Engkau lambatkan kedatangan ajalku ke suatu masa yang sedikit saja lagi, supaya aku dapat bersedekah” -(Q.Surah al Mu’minun:10)
Sedangkan dia tidak pun berkata “supaya aku dapat mengerjakan umrah” atau “supaya aku dapat shalat” atau “supaya aku dapat berpuasa”?
Seorang ulama berkata, “Tidaklah seseorang yang telah mati itu menyebut untuk bersedekah melainkan kerana kehebatan pahala yang telah dilihat nya selepas kematiannya..”
Maka hendaklah kamu perbanyak kan sedekah karena sesungguh nya seorang mu’min akan berada di bawah naungan teduh pahala sedekah nya pada hari kiamat nanti.
Bersedekahlah untuk saudaramu yabg telah pun meninggal dunia karena sesungguh nya mereka amat berharap untuk kembali ke dunia untuk bersedekah dan melakukan amalan shaleh. Oleh karena itu realisasikanlah harapan mereka. Dan latihlah anak2 mu supaya membiasakan diri dengan bersedekah.
Bersedekahlah.. Sesungguhnya Allah memberi ganjaran kepada orang yang bersedekah.
“Kalaulah orang yang bersedekah itu mengetahui dengan sebenarnya dan dapat menggambarkan bahwa sedekah itu diletakkan dalam ‘tangan Allah’ sebelum ia ke tangan orang faqir, niscaya kelazatan orang yang memberi lebih terasa besar daripada kelazatan si penerima.- (demikian pendapat Ibnu Qayyim).

Adakah anda pernah membaca tentang faedah bersedekah?
1). AMALAN SEDEKAH itu adalah salah satu pintu daripada pintu2 syurga
2). SEDEKAH adalah sebaik2 amalan shaleh dan sebaik2 sedekah ialah memberi makan orang yang perlu diperhatikan
3). PAHALANYA SEDEKAH akan menaungi pemiliknya pada hari kiamat dan melepaskannya dari azab neraka
4). SEDEKAH dapat memadam kemurkaan Allah dan kepanasan kubur
5). SEDEKAH adalah sebaik2 hadiah buat si mati, yang paling bermanfaat untuknya di kubur dan yang ditambah oleh Allah akan rezeki (karena bersedekah)
6). SEDEKAH adalah satu penyucian harta dan jiwa dapat menggandakan kebaikan.
7). SEDEKAH adalah punca kegembiraan si pemberi dan punca wajahnya bercahaya di hari kiamat
8). SEDEKAH menjadi pengaman dari ketakutan pada hari huru hara besar dan hari yang tiada kesedihan kerana hilangnya sesuatu darinya (hari kiamat).
9). SEDEKAH menjadi punca keampunan terhadap dosa dan penghapusan daripada kejahatan.
10). Sebagai pembawa berita gembira tentang pengakhiran yang baik dan punca doa malaikat buatnya.
11). Orang yang bersedekah adalah orang yang terbaik di kalangan manusia. Pahala sedekah pula adalah untuk semua yang berkongsi tentang sedekah itu (bukan hanya untuk si pemberi)
12). Pemberi sedekah dijanjikan kebaikan yang banyak dan pahala yang besar
13). Orang yang suka berinfaq adalah salah satu sifat orang yang bertaqwa. Dan sedekah menjadi punca lahirnya kasih sayang hamba Allah kepada si pemberi.
14). SEDEKAH tanda dermawan dan salah satu tanda kemuliaan dan kemurahan hati.
15). BERSEDEKAH memustajabkan doa dan mengungkai kan segala kesulitan.
16). BERSEDEKAH menolak bala dan menutup  70 kejahatan di dunia.
17). SEDEKAH memanjangkan umur, menambah rezeki, menjadi punca rezeki dan kemenangan
18). SEDEKAH menjadi obat, penawar dan penyembuh
19). SEDEKAH menghalang kebakaran, menjauhkan bahaya tenggelam akibat banjir dan kecurian.
20). PAHALANYA SEDEKAH adalah tetap (tidak berbeda-beda) walaupun diberikan kepada haiwan ternakan atau burung2.

Dan sebaik2 sedekah sekarang ini menyebarkan pesan pesan kebaikan dengan niat bersedekah. Kerana setiap orang yang membaca serta  menyebarkan pesan kebaikan itu, niscaya pahala nya adalah untuk mereka juga, In-syaa-Allaah … Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Wassalam BuyaHMA

 

Tag: , , , ,

PERINGATI MAULID RASULULLAH DAN FUNGSI KAN MASJID JADI PUSAT PERADABAN PERIBADATAN, MERAIH RIDHA ALLAH.

MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN … Karena Masjid itu Perwujudan Rahmatan Lil ‘Alamiin.

Memang begitu luas fungsi masjid terutama untuk orang yang beriman
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman ….. :  بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ    اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang- orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah- mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. At-Taubah 9:18)
Salah satu tujuan takmir masjid selain mengurus aktivitas masjid, adalah mengurus jamaah masjid. Maka, buatlah program agar jamaah meningkat dari waktu ke waktu, sehingga dengan demikian, maka kemakmuran masjid akan tercipta, tidak hanya dari segi fisik, namun dari kwalitas dan kwantitas dari para jamaahnya.

  1. Rasulullah bersabda: “Dijadikan Bagiku semua bumi ini sebagai Masjid dan suci”. ( Al Hadits).
  2. Bagi agama kita, secara hukum asal mulanya, semua tempat dimuka bumi adalah suci, kecuali jika memang nampak ada najis yang kasat mata disuatu tempat itu.
  3. Oleh karenanya, kita boleh melaksana kan Shalat dimana pun juga sepanjang tidak ada najis, baik digunung, dilapangan, maupun didalam gedung … Jadi kalau ada tulisan di pelatar an Masjid, itu sebenar nya adalah batas alas kaki, bukan batas suci.
  4. Dalam Islam, Masjid mempunyai kedudukan khusus dibandingkan tempat atau bangunan lain dimuka bumi … Walau pun semua tempat dimuka bumi adalah suci, namun Masjid mempunyai kekhususan, yaitu tempat shalat, sehingga Masjid sebenarnya adalah tempat yang sakral.
  5. Beberapa kesakralan Masjid adalah :
    √. Tidak boleh ada orang junub yang duduk dimasjid.
    √. Tidak boleh melakukan jual beli di dalam ruangan masjid.
    √. Tidak boleh digusur tanpa dasar yang kuat.
  6. Maka berbahagia lah mereka yang membangun dan memakmurkan Masjid, sebagaimana Hadits Rasulullah bersabda : Barang siapa yang membangun Masjid, maka akan dibangun kan baginya rumah / istana di surga. (HR. Imam Buchari).
  7. Hadits diatas ini berlaku umum, baik Masjid maupun Mushalla, karena secara esensi, kedua nya adalah tempat Shalat.
  8. Sejak zaman Rasulullah, Masjid sudah menjadi pusat peradaban, bukan hanya tempat Shalat saja. Fungsi masjid pada masa Rasulullah adalah pertama sebagai Tempat Shalat, ini adalah fungsi yang paling utama. Karena, Ingat lah bahwa shalat di Masjid mendapatkan pahala yang berlipat ganda dibandingkan Shalat dirumah atau ditempat lain karena :
    √ – Mengandung nilai ukhuwah.
    √ – Mempererat persatuan umat.
  9. Fungsi Masjid juga sebagai pusat informasi tentang Shalat, agar waktu Shalat benar2 terjaga tepat waktu, dengan adzan di awal waktu masuk. Dengan demikian maka waktu Shalat para jamaah tidak akan mundur (walaupun tetap ada toleransi sesuai syariat), namun juga tidak boleh maju mendahului batas waktu yang telah ditentukan.
  10. Masjid sebagai ‘rumah ilmu’ dimana Masjid dijadikan pusat untuk mendapatkan ilmu yang benar, baik mengenai tauhid, aqidah, syariat, atau pun muamalah.
    √ – Penyampaian ilmu dapat berupa khutbah jumat, Halaqah, maupun pengajian (wiridan) .
    √ – Walaupun kita sudah mempunyai sekolah atau tempat pendidikan lain, fungsi masjid sebagai pusat ilmu tidak boleh kita tinggalkan. Oleh karenanya, jadikanlah masjid sebagai tempat yang bersahabat bagi semua kalangan dan usia, baik orang tua maupun anak2.
    √ – Jadikanlah masjid kita ramah terhadap anak2, agar mereka merasa nyaman berada di masjid dan hatinya terikat dengan masjid. Dengan demikian, maka di zaman dahulu, setiap masjid selalu menghasilkan ulama.
  11. Selain itu, Masjid juga sebagai pusat dakwah dan pengembangan Islam. Dalam konteks ini, Masjid adalah tempat mencetak kader, ulama, dai, dan pemimpin. Dimasa kita, paling tidak, jadikanlah masjid kita sebagai sarana pencetak kader dai, yang santun, sopan, pandai bergaul dengan umat, teguh dengan prinsip tauhid, rajin ibadah dan mulia akhlaknya.
    √ – Perhatikanlah ilmu tentang dakwah, sehingga jamaah akan menjadi jamaah aktif, yang tidak hanya shaleh secara individu tetapi juga mampu memperbaiki orang lain dengan kesjalehan sosialnya.
    √ – Marilah kita membuat perubahan besar dari aktivitas masjid. Mulailah dari hal yang paling mudah, seperti menyampaikan kebaikan kepada teman atau orang dekat. Dan jika kita mampu, lakukanlah gerakan dakwah yang lebih luas.
  12. Sesungguhnya, Masjid Sebagai pusat persatuan umat dan pusat penyelesaian masalah umat. Masalah yang dimaksud adalah masalah umat secara umum (pergaulan, kepedulian sesama) atau bisa masalah individu.
    √ – Pada masa Rasulullah, setelah shalat, Rasulullah biasa memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi jamaah dengan cara duduk berhadapan.
    √ – Dengan berhadap an, maka Beliau akan tahu secara faktual apa yang dialami seseorang, karena dapat dilihat dari expresi wajahnya atau gerak tubuhnya.
    √ – Jadi Imam bukan segera meninggalkan jamaah … Mari belajar ke cara Rasulullah.
    √ – Masalah yang dibahas di Masjid juga termasuk apabila terdapat masalah pelik dalam masyarakat. Karena efek dari fungsi ini, maka dalam sejarah Islam tidak ada masjid yang disekelilingnya terdapat pusat kemungkaran.
  13. Salah satu tujuan takmir masjid selain mengurus aktivitas masjid, adalah mengurus jamaah masjid. Maka, buatlah program agar jamaah meningkat dari waktu ke waktu, sehingga dengan demikian, maka kemakmuran masjid akan tercipta, tidak hanya dari segi fisik, namun dari kwalitas dan kwantitas dari para jamaahnya.
  14. Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah, Mari kita kembali ke masjid, dan jadikanlah Masjid sebagai pusat peradaban.
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
    الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين.
DILARANG MENDAHULUI IMAM KETIKA SHALAT.
Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ – أَوْ:
لاَ يَخْشَى أَحَدُكُمْ – إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ الإِمَامِ، أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ، أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ
Tidakkah salah seorang dari kalian takut, atau apakah salah seorang dari kalian tidak takut, jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadi kanrupanya seperti bentuk keledai?” (HR. Bukhari no. 691 dan Muslim no. 427)

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits ini.

  1. Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ – أَوْ:
    لاَ يَخْشَى أَحَدُكُمْ – إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ الإِمَامِ، أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ، أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ
    Tidakkah salah seorang dari kalian takut, atau apakah salah seorang dari kalian tidak takut, jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadikan rupanya seperti bentuk keledai?” (HR. Bukhari no. 691 dan Muslim no. 427)
  2. Hukuman ini karena dia telah berbuat jelek (melaku kan pelanggaran) dalam shalat, yaitu mendahului imam dengan sengaja. Seandainya dia shalat dalam rangka mengharap pahala, namun tidak takut dengan hukuman ini, maka Allah Ta’ala akan mengubah kepalanya seperti kepala keledai.
  3. Dari sahabat Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
    كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، لَمْ يَحْنِ أَحَدٌ مِنَّا ظَهْرَهُ، حَتَّى يَقَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا، ثُمَّ نَقَعُ سُجُودًا بَعْدَه
    Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH”, tidak ada seorang pun dari kami yang membungkuk kan punggungnya sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar (meletakkan kepala nya) bersimpuh dalam sujud, barulah setelah itu kami bersujud.” (HR. Bukhari no. 690 dan Muslim no. 474).
    Dulu, sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka menunggu di belakang Nabi yang bertindak sebagai imam, dalam kondisi mereka tetap berdiri (i’tidal). Sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membungkuk kan badan dan bertakbir, kemudian meletakkan dahinya di lantai (sudah benar- benar dalam posisi sujud), barulah mereka mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk turun sujud.
  4. Terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
    لا وحدك صليت، ولا بإمامك اقتديت
    Engkau tidak shalat sendirian, dan tidak pula menjadikan seseorang sebagai imam yang diikuti.”
    Orang yang dinilai tidak shalat sendirian dan juga tidak shalat berjamaah, berarti shalatnya tidak sah.
    Juga terdapat riwayat dari sahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau melihat seseorang yang mendahului imam dengan sengaja, kemudian berkata kepadanya,
    لا صليت وحدك، ولا صليت مع الإمام، ثم ضربه، وأمره أن يعيد الصلاة
    Engkau tidak shalat sendirian, tidak pula shalat bersama imam. Kemudian Ibnu ‘Umar memukulnya dan memerintahkannya untuk mengulang shalat.” Seandainya shalat orang itu sah, tentu sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu tidak memerintah kannya untuk mengulang shalat. Dari Hiththan bin ‘Abdullah bin Ar-Raqasyi dia berkata, “Saya shalat bersama Abu Musa Al-Asy’ari dengan sebuah shalat. Pada waktu duduk (tahiyat), seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata, “Shalat diidentikkan dengan kebaikan dan mengeluarkan zakat.”
    Ketika Abu Musa selesai melaksanakan shalat dan salam, dia berpaling seraya berkata, “Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian?” Perawi berkata, “Lalu mereka diam kemudian dia bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang mengucap kan kalimat demikian dan demikian?” Mereka pun tetap diam. Lalu dia bertanya lagi, “Boleh jadi kamu wahai Hiththan, yang telah mengucapkannya?”
    Hiththan menjawab, “Aku tidak mengata kannya. Dan aku khawatir kamu menghardikku dengannya.” Lalu seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata, “Akulah yang mengatakannya dan tidaklah aku bermaksud mengata kannya melainkan suatu kebaikan.”
    Lalu Abu Musa Al-Asy’ari berkata, “Tidakkah kalian mengetahui bagaimana kalian (seharusnya) mengucapkan (zikir) dalam shalat kalian?
  5. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi khutbah kepada kita, lalu menjelaskan kepada kita sunnah- sunnahnya, dan mengajar kan kepada kita tentang shalat kita. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا، وَإِذْ قَالَ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] ، فَقُولُوا: آمِينَ، يُجِبْكُمُ اللهُ فَإِذَا كَبَّرَ وَرَكَعَ فَكَبِّرُوا وَارْكَعُوا، فَإِنَّ الْإِمَامَ يَرْكَعُ قَبْلَكُمْ، وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ
    Apabila kalian shalat, luruskanlah shaf-shaf kalian, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian. Apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Dan apabila dia mengucapkan, “Ghairil maghdhubi ‘alaihim wala adh-dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat)”, maka katakanlah, “Amin.” Niscaya Allah mencintai kalian. Apabila dia bertakbir dan rukuk, maka bertakbir dan rukuklah kalian, karena imam harus rukuk sebelum kalian dan mengangkat (kepala) dari rukuk sebelum kalian.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    فَتِلْكَ بِتِلْكَ وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا: اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ يَسْمَعُ اللهُ لَكُمْ، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قَالَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ وَإِذَا كَبَّرَ وَسَجَدَ فَكَبِّرُوا وَاسْجُدُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ
    Lalu gerakan demikian diikuti dengan gerakan demikian. Apabila dia berkata, “Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar kepada orang yang memujinya)”, maka katakanlah, ‘Allahumma Rabbana laka al-hamdu’ (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untuk-Mu), niscaya Allah akan mendengar kan kalian. Karena Allah berkata melalui lisan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sami’allahu liman hamidah.” Dan apabila imam bertakbir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah kalian, karena imam sujud sebelum kalian, dan bangkit sebelum kalian.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi,
    فَتِلْكَ بِتِلْكَ، وَإِذَا كَانَ عِنْدَ الْقَعْدَةِ فَلْيَكُنْ مِنْ أَوَّلِ قَوْلِ أَحَدِكُمْ: التَّحِيَّاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
    Lalu gerakan tersebut diikuti dengan gerakan tersebut. Dan apabila sedang duduk tahiyat, maka hendak lah doa pertama kalian adalah, “At-tahiyyatut-thayyibaatus-shalawaatu lillahi … (sampai akhir doa tasyahhud).” (HR. Muslim no. 404)
  6. Banyak orang awam salah dan keliru dalam memahami hadits ini. Sesaat ketika imam mulai bertakbir, mereka pun langsung ikut takbir, dan ini adalah suatu kesalahan. Tidak sepatut nya makmum bertakbir, sampai dia menunggu imam betul-betul selesai bertakbir dan diam. Inilah yang dimaksud dengan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا
    Apabila dia (imam) bertakbir, maka bertakbirlah kalian.”
    Imam itu tidak dikatakan bertakbir sampai mengatakan, “Allahu akbar.” Seandainya imam baru mengatakan, “Allah”, kemudian diam, itu belum dikatakan bertakbir, sampai imam mengatakan, “Allahu akbar.” Makmum baru bertakbir setelah imam mengatakan, “Allahu akbar.”
    Ketika mereka takbir berbarengan dengan imam, mereka pun salah dan meninggal kan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seandanya Engkau mengatakan,
    إذا صلى فلان فكلمه
    Jika fulan (selesai) shalat, bicaralah dengannya.”Maksud nya, Engkau harus menunggu nya ketika shalat, dan jika dia selesai shalat, Engkau baru bisa bicara dengannya. Bukanlah maknanya, “Engkau berbicara dengannya ketika dia sedang shalat.” Demikian pula makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا
    Apabila dia (imam) bertakbir, maka bertakbirlah kalian.”
  7. Terkadang, imam bertakbir agak lama karena ketidaktahuan nya. Sedangkan makmum di belakang nya bertakbir secara singkat, sehingga dia (makmum) sudah selesai takbir, sebelum imam selesai takbir. Siapa saja yang bertakbir sebelum imam takbir, shalatnya tidak sah. Karena dia memulai shalat sebelum imam memulai shalat, dan bertakbir sebelum imam. Maka tidak sah shalatnya. Ketahuilah bahwa mayoritas manusia pada hari ini, tidak sah salatnya karena mereka mendahului imam dengan sengaja, baik ketika rukuk dan sujud, baik ketika mengangkat ataupun membungkuk kan badan. Seandainya aku shalat di seratus masjid, aku tidak melihat satu pun orang yang shalat di masjid itu mendirikan shalat sebagaimana contoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, semoga Allah Ta’ala merahmati mereka semuanya. Maka bertakwa lah kepada Allah Ta’ala, dan lihatlah shalat kalian dan shalat orang- orang yang shalat bersama kalian.
    Wallahu A’lam.
  8. Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur’an. Allah azza wa jalla berfirman,
    وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِين
    Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk”. (QS. Al-Baqarah – 43).
  9. Allah juga berfirman,
    وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاَةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةٌ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُواْ أَسْلِحَتَهُم
    Dan apabila kamu berada di tengah- tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendiri kan shalat bersama- sama mereka, maka hendaklah segolong an dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata” (QS. An-Nisa : 102).
  10. Demikian, Semoga Bermanfaat. Aamiin. Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullaha al Adzim li wa lakum.
    ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
    Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik … “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melain kan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada- Mu”.
  11. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً
    Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”.(HR.Bukhari).
    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
    Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa- dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.(HR.Muslim).
  12. Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
    Allâh Azza wa Jalla berfirman:
    ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
    Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali-Imran [3] :104).
  13. PAHALA JARIYAH MENANTI KITA … TERUTAMA RAMUAN KHUSUS BUAT KAUM LELAKI.
  14. ✓. Sudah tahukah KAUM LELAKI bahwa Rasulullah tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah, sejak shalat diwajib kan malam Isra’ Mi’raj hingga shalat terakhir dalam hidup beliau ?
  15. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa banyak di antara para ulama yang seumur hidup nya tidak pernah shalat fardhu sendiri an dan selalu berjamaah sampai akhir hayat mereka ?
  16. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa diantara mereka ada yang rela walaupun harus membayar orang demi menemani shalat berjamaah ?
  17. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa ada sebagian ulama yang pernah menangis selama 40 hari karena merasa rugi yang amat mendalam sebab tertinggal 1 (satu) shalat fardhu berjamaah saja ?
  18. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa bila anda shalat berjamaah maka shalat anda dapat dipastikan diterima oleh اَللّهُ ?
  19. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa khusus utk shalat isya’ dan subuh berjamaah berpahala seperti shalat setengah malam dan semalam suntuk ?
  20. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa orang yang shalat subuh berjamaah, maka di hari itu kehidupannya dibawah perlindungan اَللّهُ !! Artinya, bila ada orang yang mengusiknya maka dia berurusan langsung dengan اَللّهُ ?
  21. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa karena begitu beratnya hukum shalat berjamaah sehingga dalam Madzhab Hanafi difatwa-kan bahwa hukum shalat berjamaah adalah wajib ?
  22. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa dalam madzhab asy-Syafi’i shalat berjamaah hukumnya fardhu kifayah sehingga bila dalam sebuah perkampungan penduduknya tidak ada yang shalat berjamaah, maka sekampung itu berdosa semua karena meninggalkan berjamaah, jadl berdosa – nya bukan karena meninggalkan shalat..?
  23. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa syaitan akan berleluasa berkuasa di sebuah perkampungan, bila penghuninya tidak ada yang shalat berjamaah?.
  24. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa dalam suatu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaiyhi Wa sallam sempat mengancam bahkan Rasulullah mengancam kepada orang yang meninggal kan shalat berjamaah hingga berkeinginan membakar rumah mereka!
  25. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa sahabat Ibnu Mas’ud RA, pernah mengata kan “kami saksikan saat Nabi Muhammad SAW masih hidup tidak seorangpun, ada yang meninggalkan shalat berjamaah kecuali hanya orang-2 munafik tulen!
  26. Semoga jadi renungan dan segera dapat dilaksanakan.

Catatan : Dinukil dari berbagai Sumber Yang In Syaa Allah amanah, dengan sedikit perubahan (terjemah bebas) sesuai dengan Pemahaman Shalafus Shalih (Alhus Sunnah Wal Jamaah) oleh : Hamba Allaah.
Semoga bermanfaat bagi Ummat…
Selamat beraktifitas…
Baarakallahufiikum…

Wa Billahit-Taufieq wal Hidayah
Wassalaamu ‘alaiykum.
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Masoed Abidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
Masoed Abidin Za Jabbar
 

Tag: , , , , , , , ,

MULAILAH MENGHARGAI NIKMAT ALLAH, BERDOALAH DAN JANGAN CEMAS

Mulailah untuk menghargai diri sendiri, dan menghargai nikmat waktu yang Allah anugerahkan kepada kita.
Ingatlah bahwa waktu kita hanya saat ini, esok bukan menjadi milik kita.
Allah Subhanallahu wa ta’ala MENGINGATKAN hamba-Nya perihal waktu.

JANGAN SEDIH DENGAN MASA LALU, SELALULAH HADAPI DENGAN 5 CARA, IN-SYAA-ALLAAH.
Ibnu Al-Qayyim Rahimahullàh berkata,
ما مضى لا يُدفع بالحزن ؛ بل بالرِّضا ، والحمد ، والصَّبر ، والإيمان بالقدر ، وقول العبد : قدَّر اللَّـه و ما شاء فعل.
“Peristiwa yang telah berlalu tidak dapat diselesai kan dengan kesedihan. Namun harus dihadapi dengan sikap:
(1) Ridha dengan keputusan Allah,
(2) Memuji Allah,
(3) Bersabar,
(4) Beriman kepada taqdir, dan
(5) ucapkan Qadarullàh wa mà syà’a fa’ala (Allah telah takdirkan, dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan).”
(Zàdul Ma’àd 2/327).

BERDO’ALAH SELALU …
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ.
“Tiga waktu dikabulkan do’a yang tidak diragukan lagi yaitu:
(1) Do’a orang yang terzhalimi,
(2) Do’a seorang musafir,
(3) Do’a orang tua pada anaknya.
(HR. Ahmad 12/479 no. 7510, At-Tirmidzî 4/314 no. 1905, Ibnu Màjah 2/1270 no. 3862).

BERANI (الشجاعة).
الشَّجاعَةُ: قُوَّةٌ مَعْنَوِيَّةٌ تُمَكِّنُ الإِنْسانَ مِن مُقاوَمَةِ المِحَنِ والشَّدائِدِ، ومَواجَهَةِ الخَطَرِ أو الأَلَمِ، وتَدْفَعُهُ إلى العَمَلِ بِحَزْمٍ وجِدٍّ لِدَفْعِ أيِّ خَطَرٍ أو ضَرَر
Berani dan Keberanian adalah kekuatan moril yang membuat manusia mampu menghadapi ujian dan kesulitan serta menghadapi bahaya atau rasa sakit dan mendorongnya untuk bekerja dengan tegas dan sungguh-sungguh untuk mencegah bahaya atau risiko apapun.

JADILAH YANG PERTAMA DAN YANG TERDEPAN.
Bisa juga berarti yang memberi contoh.
Dan ketika seseorang ingin menjadi yang pertama ia akan SEGERA memulai tanpa MENUNDANYA.

Belajarlah dari pengalaman orang-orang dari seluruh dunia tentang penundaan yang mereka lakukan, membuat kita tertawa sendiri. Betapa manusia memang mahluk yang pandai menunda…!!!”

Seorang lelaki mengaku bahwa ia berencana untuk mengecat dinding rumahnya yang baru. Namun ia tunda rencana tersebut sehari atau dua hari. Tanpa terasa dua tahun berlalu dinding tersebut belum juga dicat, dalam keadaan kaleng cat dan kuas masih teronggok di lantai.

Ada pula seorang guru yang menunda-nunda untuk menilai kertas-kertas tugas yang dikumpulkan dari muridnya di kelas. Berbulan-bulan lamanya hingga sang guru terpaksa berbohong dengan mengatakan kertas tugas mereka hilang sebelum sempat di nilai.
Itulah salah satu yang bisa terjadi apabila kita suka menunda-nunda suatu pekerjaan , kita akan ditinggalkan oleh waktu dan waktu tidak bisa diulang.
Begitulah sifat dari sebuah penundaan. Kita merasa hanya menundanya sejenak, padahal kenyataannya waktu sudah berjalan terlalu jauh.
Hati-hati dengan sifat menunda.

Agama (Islam) sudah mendidik kita dalam banyak kesempatan untuk mengerjakan ibadah tepat pada waktunya artinya tidak boleh menunda. Misalnya shalat , kita tidak bisa menunda sesuka hati. Setiap waktu shalat harus ditunaikan sebelum datang waktu shalat berikutnya datang.
Penundaan menunjukkan “bahwa kita kurang menghargai diri sendiri. Jika sesuatu itu penting namun tidak segera kita lakukan, itu artinya kita tidak menghargai lagi apa yang akan terjadi pada diri kita nanti. Padahal, tak akan ada orang lain yang menghargai kita melebihi diri sendiri.
Kalau terhadap diri sendiri tidak bisa menghargai , bagaimana dengan orang lain ?.
Kita menganggap menunda hanya masalah waktu. Memindahkan kewajiban yang harus dilakukan pada waktu sekarang kepada waktu yang akan datang. Justru di sinilah masalah yang paling fatal. Karena waktu adalah harta manusia yang paling berharga.
Membuang waktu saat ini secara sia-sia merupakan kerugian yang besar. Hal ini juga menyebabkan waktu yang akan datang menjadi terlalu banyak muatan, terlalu berlebih dengan kewajiban karena ditumpuk dengan yang sebelumnya. Akibatnya waktu yang akan datang juga menjadi tidak produktif. Rugi dua kali !.
Maka belajarlah untuk menghenti kan kebiasaan menunda ini.

Firman Allah Subhanallahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an.
Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakan BESOK. Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (QS. Luqman (31) : 34).
Ketika kita menyadari pentingnya akan waktu , apa yang harus kita PERBUAT ? …
BERSEGERALAH !
Setiap manusia tidak lepas dari salah dan khilaf …maka bersegeralah memohon ampunan-Nya.

Firman Allah Subhanallahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang yang bertakwa.” ~ (QS. Ali Imran (3) : 133).

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam juga mengingat kan umatnya perihal waktu (kesempatan) yang Allah berikan untuk kita. ~ Dari Abu Hurairah radiyallahu anhum , Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda : “SEGERALAH beramal (sebelum kedatangan) tujuh hal, tidaklah kalian menunggu selain kefakiran yang membuat lupa, kekayaan yang melampaui batas, penyakit yang merusak, masa tua yang menguruskan , kematian yang menyergap tiba-tiba, Dajjal , seburuk-buruk hal gaib yang dinanti-nanti, kiamat dan kiamat itu sangat membawa petaka dan sangat pahit.” ~(HR.Imam Tirmidzi, hadits Hasan).

Tujuh hal itu meliputi :
(1). Kemiskinan yang melalaikan.
(2).Kekayaan yang menyombongkan.
(3).Sakit yang melumpuhkan.
(4).Usia tua yang menjompokan.
(5).Kematian yang datang tiba-tiba.
(6).Atau Dajjal, dialah seburuk yang dinanti.
(7).Atau Kiamat dan ia lebih buruk dan lebih pahit.

Semoga menjadi pencerahan buat kita dan saudara saudara kita semua. Aamiin.

Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah jadikan dia faham dalam urusan agama nya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan semoga itu adalah kita dan saudara kita. Aamiin.
Kebenaran milik Allah Subhanallahu wa ta’ala dan kesalahan adalah perbuatan manusia oleh karena itu apabila ada yang salah mohon segera dimaafkan.

HAKIKAT KEBERANIAN (حقيقة الشجاعة)
وحقِيقَة الشَّجاعَةُ: شِدَّةُ القَلْبِ في البَأسِ، والإقدامُ على المَكارِهِ والمَهالِكِ عند الحاجَةِ إلى ذلك، مع الاسْتِهانَةِ بِالمَوْتِ، وذَهابِ الرُّعْبِ وزَوالِ هَيْبَةِ الخَصْمِ أو اسْتِصْغارِهِ عند لِقائِهِ
HAKIKAT BERANI DAN KEBERANIAN adalah kekuatan hati dalam kondisi-kondisi takut serta menghadapi hal-hal buruk dan yang membinasa kan pada saat diperlukan dengan tidak takut mati serta tidak merasa takut dan tidak gentar terhadap lawan atau menganggapnya kecil ketika bertemu.”

KEBERANIAN HARUS DIDAHULUI OLEH PEMIKIRAN YANG TAJAM.
الشَّجاعَةُ ولا بُدَّ أن يَتَقَدَّمها رَأْيٌ ثاقِبٌ، ونَظَرٌ صائِبٌ، وحِيلَةٌ في التَّدْبِيرِ
Keberanian harus didahului oleh pemikiran yang tajam, pandangan yang tepat, dan trik pengaturan.”

PENAKUT ADALAH SEBURUK-BURUK SIFAT.
Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
شَرُّ مَا فِى رَجٌلٍ: شُحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ
Seburuk-buruk sifat pada laki-laki adalah bakhil yang luar biasa dan penakut yang kelewat batas”.
(Syaikh Al-Albànî, Shahîh Sunan Abû Daûd, Kitàb Jihàd, 22/2192, 2511).

TERUSLAH MAJU, JANGAN MUNDUR !
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ.
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).”
(QS. Al-Anfàl:15).

HARUS BERANI, JANGAN LEMAH DAN JANGAN MUDAH BERSEDIH.
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ.
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.”
(QS. Ali ‘Imràn: 139).

BERANI MENGINGATKAN KEPADA YANG BERLAKU ZHALIM DENGAN BIJAKSANA.
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ.
Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran dengan berkata yang baik di hadapan penguasa yang zhalim.”
(HR. Abû Daûd no. 4344, At-Tirmidzî no. 2174, Ibnu Màjah no. 4011)

JIKA SAUDARAMU TERGELINCIR, JANGAN DITINGGALKAN.
Abû Dardà Radhiyallàhu ‘anhu berkata,
إذا تغيّر أحدُ إخْوانِكُم وأذْنب؛ فلا تتركوهُ وﻻ تنْبَذوه، وعظوه أحسن الوعظ، واصبروا عليه، فإنّ اﻷخ يعوّج تارة، ويستقيم أخرى. رواه أبو نعيم في الحلية (٢٣٢/٤)
Apabila saudara kamu berubah keadaannya dan jatuh ke dalam dosa, maka jangan tinggalkan dan jangan asingkan. Nasihatilah dengan sebaik- baiknya dan bersabarlah dengannya, karena saudara itu terkadang bengkok dan terkadang lurus.”
(Abû Nu’aim, Al-Hilyah, 4/232).

KEMERDEKAAN YANG SESUNGGUHNYA.
Syeikh Al-‘Utsaimîn Rahimahullàh berkata,
العبودية لله هي حقيقة الحرية، فمن لم يتعبد له، كان عابدا لغيره.
Beribadah hanya kepada Allah (menjadi hamba Allah) adalah kemerdekaan yang hakiki. Siapa saja yang tidak beribadah kepada Allah, dia akan menjadi hamba kepada selain-Nya”.
(Al-Majmû’ Al-Fatàwà, 8/306).

ISI KEMERDEKAAN DENGAN KETAATAN DAN KESETIAAN, IN-SYAA-ALLAAH AKAN DATANG KEMULIAAN.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
والعبد إن غير المعصية بالطاعة، غير الله عليه العقوبة بالعافية، والذل بالعز
Seorang hamba jika dia mengubah kemaksiatan dengan ketaatan, maka Allah akan mengubah hukuman dengan keselamatan, serta mengubah kehinaan dengan kemuliaan.” ~ (Ad-Dà’ wa ad-Dawà’, 1/74).

PELAKU MAKSIAT TIDAK AKAN PERNAH MERASA MERDEKA.
Imàm Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullàh berkata,
أَنَّ الْعَاصِيَ دَائِمًا فِي أَسْرِ شَيْطَانِهِ، وَسِجْنِ شَهَوَاتِهِ، وَقُيُودِ هَوَاهُ، فَهُوَ أَسِيرٌ مَسْجُونٌ مُقَيَّدٌ
Orang yang bermaksiat selalu dalam tawanan setannya, dalam penjara syahwat nya dan belenggu hawa nafsunya, maka ia tertawan, terpenjara lagi terbelenggu.” ~ (Al-Jawàb al-Kàfî, hal. 79).

PEMBERANI ITU AKAN SELALU MENASEHATI KEARAH KEBAIKAN.
سَيِّدُ الشُّهَدَاءِ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ، وَرَجُلٌ قَالَ إِلَى إِمَامٍ جَائِرٍ فَأَمَرَهُ وَنَهَاهُ.
Penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthallib dan orang yang berdiri di hadapan penguasa zhalim lalu ia menyuruh nya berbuat ma’ruf dan melarangnya berbuat munkar.”
(HR. Al-Hàkim, Mustadrak ‘alà shahîhain, no. 4884).

BERANI DI JALAN YANG BENAR.
فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ.
Maka tetaplah engkau (Muhammad) di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintah kan kepadamu dan juga orang yang bertaubat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Hûd: 112).
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK BEKAL KEHIDUPAN.

Wassalam BuyaHMA
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin Jabbar

 

Tag: , , ,

AMAL BAIK BERBALAS SORGA DAN REZKI TAK TERHINGGA … AMALAN BURUK MENJADI PIKULAN SENDIRI

Allah SWT berfirman:
مَنْ عَمِلَ سَيِّـئَـةً فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا ۚ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًـا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰٓئِكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَـنَّةَ يُرْزَقُوْنَ فِيْهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Barang siapa mengerjakan perbuatan jahat maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerja kan kebajikan, baik laki-laki mau pun perempuan, sedangkan dia dalam keadaan beriman maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.”
(QS. Ghafir 40: Ayat 40)
Wallahu a’lamu bis Shawaab.

DOA BUAT KITA SEMUA
Bismillahir Rahmanir Rahiim
Ya Allah
Aku memohon dengan keagungan AsmaMu.
Muliakanlah sahabatku yang selalu memuliakan Mu yaa Allah.
Yaa ‘Aziiz Yaa Razzaaq ….
Lapangkanlah hatinya, tenteramkan jiwanya, sehatkan fisiknya, dan sembuhkan penyakitnya.
Bahagiakan keluarganya..
Jadikan anak anaknya Saleh/salehah.
Luaskan rezekinya seluas lautan yang Engkau ciptakan.
Lepaskan dia dari hutang piutang.

Yaa Malikul Qudduusus Salaam ..
Dihari penuh berkah dan kemuliaan ini, Yaa Rabb
Kami bermohon keharibaan Mu
Mudahkanlah

Yaa Allaah,
Jauhkan saudaraku ini dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji perkataan kasar.
Jauhkanlah dia dari segala musibah, serta terimalah semua amal ibadahnya dan ampunilah segala dosa2nya.
Jadikanlah dia penghuni SyurgaMu

Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ .
Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan
” LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYA-IN QADIIR. ”
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu. (HR. Tirmidzi no. 3585)
‎ آمين يا الله ‎ آمين يا
رحمن ‎ آمين يا رحيم ‎
أَمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِينْ

Wassalaam
Buya Hma Majo Kayo
Buya Masoed Abidin
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar

 

Tag: , , ,

KENALILAH PEMBAWA BERKAH…!

Tahukah siapa orang yang membawa
berkah dalam Kehidupan Kita…?
(1). Pertama, Orang yang Membantu Kita Ketika Susah…
(2). Kedua, Orang yang Meninggalkan Kita Ketika Susah…
(3). Ketiga, Orang yang Menyebabkan Kita Menjadi Susah…

MENGAPA MEMBAWA BERKAH???
Karena ke-3 jenis orang ini secara tidak langsung selain melatih kesabaran (Potensi Diri) kita, juga membuat kita semakin dewasa dan bijaksana ….
🔸Ketika ada org bicara mengenai Anda di belakang, itu adalah tanda bhw Anda sdh ada di depan mereka.
🔸Saat orang bicara merendah kan diri Anda, itu adalah tanda bhw Anda sudah berada di tempat yg lebih tinggi dari mereka.
🔸Saat orang bicara dgn nada iri mengenai Anda, itu adalah tanda bhw Anda sudah jauh lebih baik dari mereka.
🔸Saat orang bicara buruk mengenai Anda, padahal Anda tidak pernah mengusik kehidupan mereka, itu adalah tanda bahwa kehidupan Anda sebenarnya lebih indah dari mereka.

Payung tidak dapat menghenti kan hujan tapi membuat Anda bisa berjalan menembus hujan untuk mencapai Tujuan”.

Orang pintar bisa gagal, Orang hebat bisa jatuh, tetapi orang yang RENDAH HATI dan SELALU SABAR dalam segala hal akan selalu mendapat jalan untuk menempat kan diri dengan seimbang karena kokoh pijakan nya.
Semoga kita bisa menjadi orang yg selalu RENDAH HATI dan SABAR.

DOSA ADALAH BEBAN PALING BERAT
Seorang mukmin memandang dosa nya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya” … (karena itu dia takut berbuat dosa),
Sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya … (karena itu mereka seang berbuat dosa),
( HR. Bukhari -Muslim).

Seorang sahabat bertanya ;
Ya Rasulullah,
pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah.”
Nabi Saw lalu bersabda:
Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia …dan hendaklah kamu bersyukur …. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyak lah doa … Sesungguh nya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul.”
(HR. Ath-Thabrani).

BERDZIKIR AKAN MENDATANGKAN RAHMAT ALLAH.
Dalam hadits Salman, ada yang berdzikir pada Allah, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat ketika itu, beliau pun bersabda,
مَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ ؟ فَإِنِّي رَأَيْتُ الرَّحْمَةَ تَنْزِلُ عَلَيْكُمْ ، فَأَحْبَبْتُ أَنْ أُشَارِكَكُمْ فِيْهَا
Apa yang kalian ucapkan? Sungguh aku melihat rahmat turun di tengah- tengah kalian. Aku sangat suka sekali bergabung dalam majelis semacam itu.”
(HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 1: 122. Al-Hakim menshahihkannya dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi).

KEUTAMAAN ILMU.
dari Abu Darda’, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
Dan keutamaan orang yang berilmu dibanding seorang ahli ibadah adalah bagai kan keutamaan bulan pada malam purnama dibanding bintang- bintang lainnya.”
(HR. Abu Daud no. 3641 dan no. 2682)

Al Qadhi mengatakan,
Orang yang berilmu dimisal kan dengan bulan dan ahli ibadah dimisalkan dengan bintang karena kesempurnaan ibadah dan cahayanya tidak lah muncul dari ahli ibadah. Sedangkan cahaya orang yang berilmu berpengaruh pada yang lainnya.” (Terutama pada ibadahnya).

Moga bermanfaat
Wassalam
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Masoed Abidin Jabbar

 

Tag: , , , ,

USAHALAH MEMBERI, NISCAYA AKAN BANYAK MENERIMA

BANYAK MEMBERI AKAN BANYAK MENERIMA
Ketika kita hidup untuk membahagiakan orang lain, maka Allah akan memberi kita orang-orang yang akan membahagiakan dimana saja kita berada.

MAKA BERUSAHA LAH UNTUK MEMBERI, BUKAN MENERIMA
Semakin banyak dan seringkali kita memberi, maka niscaya akan semakin banyak menerima tanpa lebih dahulu meminta. InsyaAllah.

SELALU  MEMUJI DAN MENYUCIKAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA DIMANA PUN.
فَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا ۖ وَمِنْ ءَانَآئِ ٱلَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ ٱلنَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَىٰ ﴿١٣٠﴾
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang,”
(Q.S. Thaaha :130)

Selama kita mengharapkan KEBAIKAN UNTUK ORANG LAIN, maka kebaikan akan datang kepada kita dari jalan yang tidak pernah terbayangkan.

Bismillah ….. Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
(QS Ath Thalaq : 7)

BAIKKANLAH NIAT, PASTILAH ALLAH AKAN MEMBAIKKAN KEADAAN kita.
Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita semua.. dan membaikkan kehidupan akhirat dan dunia kita..
Aamiin Yaa Rabbal Alamiin

https://youtu.be/FlFEfrRqGw yg4

Ceramah Zhuhur hari ini Ahad diuraikan oleh Buya H. Mas’oed Abidin (Ulama Sumatera Barat) dengan tema : Tiga Sasaran Berbuat Kebaikan (Ihsan).

MOHONKANLAH SELALU KESELAMATAN DI DUNIA DAN AKHIRAT.
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَال لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَدَعُ هَؤُلَاءِ اَلْكَلِمَاتِ حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ اَلْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
“Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah ﷺ tidak pernah melewatkan kalimat-kalimat ini ketika petang dan pagi yaitu (artinya: Ya Allah aku memohon keselamatan dari-Mu dalam agamaku duniaku keluargaku dan hartaku. Ya Allah tutupilah auratku amankanlah kekhawatiranku jagalah diriku dari depanku belakangku sebelah kananku sebelah kiriku dan dari atasku. Aku berlindung dengan keagungan-Mu dari bahaya yang datang dari bawahku).” (HR. An-Nasa’i).

TUGAS KITA ADALAH MENDAMAIKAN MEREKA YANG BERSELISIH.
Allah Ta’àlà berfirman:
وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ
Dan damaikanlah orang yang berselisih di antara kalian” (QS. Al-Anfàl: 1).

DOA KITA SEMUANYA.
اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
Ya Allah, baguskan lah setiap akhir urusan kami, dan selamatkanlah dari kebinasaan di dunia dan dari siksa akhirat. [HR. Ahmad].

Wassalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. BuyaHMA. Buya Masoed Abidin

 

Tag: , , , ,