RSS

Arsip Kategori: Tulisan Buya

PEREMPUAN EMPU-NYA MANUSIA … JUJURLAH.

KAUM ‘FEMINIS’ BILANG SUSAH JADI PEREMPUAN PADAHAL ALLAH MEMULIAKAN POSISI KAUM PEREMPUAN.

Perempuan kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
Ini menjadi salah satu sebab kelompok feminis tidak hentinya berpromosi untuk “MEMERDEKAKAN PEREMPUAN”.

POSISI PEREMPUAN SHALEHAH

1). Perempuan  auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2). Perempuan perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah  tetapi tidak sebaliknya.
3). Perempuan menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
4). Perempuan perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
5). Perempuan wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
6). Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.

I B U …  adalah  PEREMPUAN, EMPU – NYA MANUSIA.
Perempuan perlu taat kepada suami, tetapi tahukah bahwa lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya …?
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggung- jawabkan terhadap 4 perempuan
▶ Isterinya. ▶ Ibunya.
▶ Anak perempuannya, ▶ Saudara perempuan nya.
Perempuan kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
KETIKA MENJADI IBU … Perempuan
amat mulia dan haknya amat agung. Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, siapakah manusia yang paling berhakaku perlakukan dengan baik?
Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda…
IBUMU
Kemudian siapa?
IBUMU
Kemudian siapa?
IBUMU lalu BAPAKMU
(HR Bukhari).

Perempuan menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu dan wajib menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anaknya.

Artinya, bagi seorang perempuan tanggung jawab terhadapnya DITANGGUNG oleh 4 (empat) orang lelaki.
▶suaminya.
Ayahnya.
▶ Anak lelakinya.
▶ Saudara lelakinya.

Seorang perempuan boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja:
Shalat 5 waktu.
Puasa di bulan Ramadhan.
Taat kepada suami nya.
Menjaga kehormatan nya.
Masya ALLAH… ! Demikian sayangnya ALLAH kepada perempuan … !!

KELEMAHAN PEREMPUAN ITU adalah  : “Perempuan itu sering atau selalu lupa betapa berharga dirinya” …

PEREMPUAN …
Ia adalah makhluk yang mulia, di saat sejak dari kecil telah memberi pahala besar untuk orang tuanya …
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda…
Siapa yang memiliki dua saudari atau dua anak perempuan, lalu ia berbuat baik kepada keduanya, maka aku dan ia di dalam surga seperti ini, beliau menggandengkan dua jarinya.”                             (HR Al Khathib)
DISAAT MENJADI ISTRI … Perempuan menjadi ladang pahala untuk suaminya, mengangkatnya menjadi manusia terbaik
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda…
Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik untuk istrinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Wahai perempuan ...
Sadarkan bahwa perempuan adalah makhluk yang mulia…
Maka janganlah dicampakan kemuliaan itu …

JADILAH ORANG YANG BENAR JUJUR DAN SHIDDIQ.
Secara nature, manusia memang punya pandangan yang terbatas.
Manusia hanya mampu melihat apa yang ada di depan matanya.
Akan tetapi, ALLAH  menganugerahi manusia  mata hati yang mampu menerobos berbagai tembok pembatas.
Tingkat ketajaman mata hati itu sangat tergantung dari kerendahan hati dan kedalaman ilmu seseorang.

(1). SESEORANG AKAN DIKATAKAN ARIF BIJAKSANA BILA IA MEMILIKI KETAJAMAN MATA HATI.
Menjadi BENAR itu sangat penting.
Namun, merasa PALING BENAR itu tidak perlu.
(2). KEARIFAN akan membuat seseorang MENJADI BENAR, bukan MERASA PALING BENAR.
ADA PERBEDAAN antara ORANG BENAR dengan ORANG YANG MERASA PALING BENAR itu.
(3). ORANG BENAR, TIDAK AKAN BERPIKIRAN BAHWA IA ADALAH YANG PALING BENAR.
Sebaliknya orang Yang Merasa Benar, di dalam pikirannya hanya merasa dirinya yang paling benar, sehingga tidak perlu menerima pendapat yang lainnya.
(4). ORANG BENAR, BISA MENYADARI KESALAHANNYA.
Sedangkan Orang Yang Merasa Paling Benar, cenderung kepada tidak perlu untuk mengaku salah.
(5). ORANG BENAR, SETIAP SAAT AKAN MELAKUKAN INTROSPEKSI DIRI dan bersikap rendah hati.
Tetapi Orang Yang Merasa Paling Benar, merasa tidak perlu berintrospeksi lagi, dan cenderung berlagak PONGAH.
Karena merasa sudah benar, mereka cenderung tinggi hati.
(6). ORANG BENAR MEMILIKI KELEMBUTAN HATI, Ia dapat menerima masukan/kritikan dari siapa saja.
Bahkan dari anak kecil sekalipun.
Yang menjadi ukuran baginya adalah tingginya harga KEBENARAN itu.
Orang Yang Merasa Paling Benar, hatinya keras.
Ia akan sulit untuk menerima nasihat, masukan apalagi kritikan.
Ia sudah mengabaikan kebenaran karena dikalahkan oleh EGOISME diri sendiri.
(7). ORANG BENAR AKAN SELALU MENJAGA PERKATAAN DAN PERILAKUNYA, SERTA BERUCAP PENUH KEHATI-HATIAN.
Orang Yang Merasa Paling Benar, berpikir, berkata, dan berbuat sekehendak hatinya tanpa mempertimbangkan dan mempedulikan perasaan orang lain.
(8). Pada akhirnya…
ORANG BENAR AKAN DIHORMATI, DICINTAI DAN DISEGANI oleh hampir semua orang.
Sebaliknya ORANG YANG MERASA PALING BENAR SENDIRI hanya akan disanjung oleh orang-orang yang BERPIKIRAN SEMPIT, yang sepemikiran dengannya ..
Atau oleh orang-orang yang sekadar ingin memanfaat kan dirinya semata.

ADALAH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SETIAP DIRI untuk terus memperbaiki diri agar bisa MENJADI BENAR JUJUR DAN SHIDDIQ, serta terhindar dari sikap MERASA PALING BENAR, sehingga mengabaikan NASEHAT dan KEBENARAN yang datang dari pihak lainnya.

Bila kita sudah termasuk tipe “ORANG YANG BENAR”, bertahanlah dan tetaplah rendah hati.

Semoga hidup kita bermanfaat juga untuk orang lain.
Insyaallah.
SELAMAT BERAKTIFITAS..

WASSALAM
Buya MAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
#BUYAHMA

 

Tag: , , , , , ,

JANGAN RAGU BICARA POLITIK, KUAT USAHA TERUS BERDOA.

Nabi Muhammad Shallallahu alaiyhi wa Sallam, setelah Membangun TAUHID ummat, Beliau Membangun Pemerintahan dengan Politik.
Begitu juga dalam Peperangan yang ada pada zaman Rasulullah, adalah bagian dari strategi Politik.
Dalam Hukum Islam di kenal dengan nama FIQIH POLITIK atau SYI’ASATUL ISLAMIYAH dijelaskan bahwa Tujuan dari Politik Islam itu ada Dua Tujuan Pokok dari Syi’asatul Islamiyah atau Syi’asatusy Syar’iyah.

Tidak perlu takut bicara Politik untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara Indonesia.

1). IQOMATUD DIIN (Menegakkan Agama).
Tujuan Politik Islam adalah Menegakkan Agama, yakni ;
✓- Membela Agama.
✓- Membela Hukum Agama.
✓- Membela Syariat Agama.
✓- Membela Syiar Agama, yakni Meletakkan “AYAT-AYAT SUCI” di Atas Ayat KONSTITUSI.

2). RI’AYATUL UMMAH (Mengayomi dan Melayani Ummat atau Rakyat banyak).
Apa maknanya mengayomi dan Melayani Ummat / Rakyat banyak itu..???

  1. Mementingkan Kepentingan Ummat / Rakyat di atas kepentingan pribadi, Kelompok atau Golongan.
  2. Mensejahtera kan Umat / Rakyat.
  3. Menggunakan Kekayaan Alam semata-mata untuk kesejahteraan Umat / Rakyat.., bukan untuk Kepentingan Pribadi, Kelompok guna memenuhi Ambisi Pribadi dan Kelompoknya.
  4. Memberikan Rasa Aman pada kehidupan Ummat / Rakyat.
    Itulah tujuan Pokok dari Politik Islam.
    Maka, Janganlah ragu para Mubaligh, dan Ulama Garis Lurus, untuk BERBICARA POLITIK.
    Singkirkan segera PROPAGANDA Musuh Agama yang Mengatakan :
    “Ulama (umat Islam) jangan bicara Politik, jangan ikut-ikutan Berpolitik, Politik itu Kotor, dan sebagainya.
    Propaganda itu sebenarnya bertujuan Membungkam Umat Islam dan Rakyat Pribumi agar menjauh dan menjadi BUTA POLITIK.
    Akibatnya : Perpolitikan di Negeri ini akan di Kuasai oleh mereka yang tidak Berpihak pada Rakyat Pribumi dan umat Islam pada umumnya.
  5. Jika orang- orang baik enggan Berpolitik dan tidak ikut Politik.., jangan Salahkan jika nanti Negeri ini di Pimpin oleh orang-orang Jahat.
  6. Jika Umat Islam dan Rakyat Pribumi Enggan dan Tidak Ikut Berpolitik.., jangan menyesal Suatu Saat nanti Negeri ini akan di Pimpin oleh Pemimpin yang Tidak Peduli Membela Islam dan Rakyat Pribumi. Demikian jelas, kenapa Umat Islam dan Rakyat Pribumi harus berpolitik..

DO’A ADALAH IBADAH
Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah”
(HR. Abû Daûd, 1479, At-Tirmidzî, 2969).

DO’A ADALAH IBADAH YANG PALING MULIA DI SISI ALLAH
Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada do’a“.
(Sunan At-Tirmidzî, Bab Du’à 12/263, Sunan Ibnu Màjah, Bab Du’à 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362).

BERDO’A HANYA KEPADA ALLAH SAJA
Allah Subhànahu wa Ta’àlà berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
(QS. Ghàfir: 60)

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar

 

Tag: , , , , , ,

GARAK LANGKAH SILEK … ARIF

Kenapa Silek urang Minangkabau itu tidak pernah menyerang kepala dan terlalu banyak gerak garik tidak menyerang sebagai seni silat, mengandung falsafah hidup yang sangat tinggi.

Melambang kan orang Minangkabau sangat menghargai orang bahkan musuh sekalipun, pandai dan paham kepala adalah bagian tubuh sangat terhormat.

Banyak garak garik persilatan yang tidak menyerang langsung menggambarkan bahwa dalam keadaan bagaimanapun orang Minangkabau selalu memberi peluang untuk berunding dan bernegosiasi, sehingga masalah dapat di selesai kan dengan atau melalui perundingan …
BALDATUN THAYYIBA TUN WA RABBUN GHAFUUR.

UJIAN HIDUP BAHKAN MUSIBAH DATANG DARI ALLAH … AKIBAT PERBUATAN TANGAN SENDIRI.

Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawiy

MENUNTUT ILMU JIHAD DI JALAN ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا (51) فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا (52)
“Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (Rasul). Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar.
(QS. Al-Furqân: 51-52)

Syekh Ibrahim Moesa Parabek (Inyiek Parabek).
Syekh Sulaiman Ar Rasuly (Inyiek Canduang).
Syekh Muhammad Djamil Djambek (Inyiek Djambek).

KEUTAMAAN JIHAD BERBALAS SURGA
لَّا يَسْتَوِى ٱلْقَٰعِدُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُو۟لِى ٱلضَّرَرِ وَٱلْمُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ ۚ فَضَّلَ ٱللَّهُ ٱلْمُجَٰهِدِينَ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ عَلَى ٱلْقَٰعِدِينَ دَرَجَةً ۚ وَكُلًّا وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَفَضَّلَ ٱللَّهُ ٱلْمُجَٰهِدِينَ عَلَى ٱلْقَٰعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.
(QS. An-Nisâ: 95)

Haji Agoes Salim
Buya Haji Mansyur Daud Datuak Palimo Kayo (Buya Datuak HMD Datuak Palimo Kaji).
Buya Haji Abdul Malik Karim Amarulah (Buya HAMKA).
SELALU SIAP DAN BERSABAR ...
(Dari Ki-Ka), Bung Hatta, Buya Pakieh Shalih nan Dibuang ka Diguel (Pasadigue), Buya Hamka.
Bung Karno (Soekarno) diapit dua orang adik kakak Syekh Abdullah Padang Jopang (Pendiri Thawalib Darul Funun).
LAKUKAN  TERBAIK, PESANNYA ;
JANGAN PERNAH BUAT BENCANA DI BUMI.
Syekh Muhammad Yasin Al Fadany (ahli hadist di Saudi, Pendiri Madrasah Darul Ulum Jeddah – Makkah).

JIHAD AMALAN YANG PALING UTAMA
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَجَٰهِدُوا۟ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ ٱجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّىٰكُمُ ٱلْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هَٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ هُوَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ فَنِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam Al-Qur’an ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah Shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
(QS. Al-Hajj: 78)

Akhlak karimah berperan dalam kehidupan yang mengutamakan kesopanan dan memakaikan rasa malu.


Rentang sejarah membuktikan bahwa penerapan ABS-SBK (Adat Bersendi Syara’, Syara’ Bersendi Kitabullah) telah memberi lingkungan sosial budaya yang subur bagi seluruh anggota masyarakat mengembangkan segenap potensi dan kreativitasnya sehingga terciptalah MANUSIA dan MASYARAKAT MINANGKABAU YANG UNGGUL dan TERCERAHKAN.
Walau berada dalam lingkungan yang sulit penuh tantangan, sejak zaman kolonial hingga ke masa-perjuangan, budaya Minangkabau dengan ABS-SBK terbukti mampu menciptakan lingkungan yang MENGHASILKAN JUMLAH YANG SIGNIFIKAN TOKOH- TOKOH YANG MENJADI PEMBAWA OBOR PERADABAN di kawasan ini..

KEUNGGULAN NYA ADA PADA FALSAFAH ADAT YANG MENCAKUP ISI YANG LUAS. Akhlak karimah berperan dalam kehidupan yang mengutamakan kesopanan dan memakaikan rasa malu, sebab malu jo sopan kalau lah hilang, habihlah raso jo pareso, dalam terapan ABS-SBK secara “murni dan konsekwen”.

KEUTAMAAN JIHAD MENDAPAT PAHALA BERLIPAT GANDA
“Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Amalan apakah yang pahalanya sebanding dengan jihad di jalan Allah?” Beliau Shallallâhu ‘alaihi wa sallam menjawab,
لَا تَسْتَطِيعُونَهُ قَالَ فَأَعَادُوا عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا كُلُّ ذَلِكَ يَقُولُ لَا تَسْتَطِيعُونَهُ وَقَالَ فِي الثَّالِثَةِ مَثَلُ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ الْقَائِمِ الْقَانِتِ بِآيَاتِ اللَّهِ لَا يَفْتُرُ مِنْ صِيَامٍ وَلَا صَلَاةٍ حَتَّى يَرْجِعَ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى
“Kamu tidak akan sanggup melakukannya.” Orang itu bertanya lagi sampai dua atau tiga kali. Namun beliau tetap menjawab: “Kamu tidak akan mampu melakukannya. “Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda: “Perbandingan seorang Mujahid fî sabîlillâh seperti orang yang berpuasa, mendirikan shalat dengan menjalankan ayat-ayat Allah dan ia tidak berhenti dari puasa dan shalatnya, sehingga seorang Mujahid fî sabîlillâh tersebut pulang dari medan perjuangan.”
(HR. Muslim, 3490).

YANG WARAS ITU YANG JUJUR TIDAK MENCELA DAN TIDAK SENANG MENCACI SERTA MAMPU MENGHORMATI DAN TIDAK MEMBENTUR KAN SESAMA UMAT
INSYAALLAAH ….
Aamiin

Belajar Silek Minangkabau  amat banyak mengandung falsafah hidup yang sangat tinggi.
YANG WARAS ITU YANG JUJUR TIDAK MENCELA DAN TIDAK SENANG MENCACI SERTA
ARIF cerdik dan pandai

KEUTAMAAN JIHAD DIHILANGKAN SEDIH DAN KESUSAHAN
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallâhu ‘anhu, Rasûlullâh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِالْجِهَادِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ –تَبَارَكَ وَتَعَالَى-، فَإِنَّ الْـجِهَادَ فِـيْ سَبِيْلِ اللهِ بَابٌ مِنْ أَبْوَابِ الْـجَنَّةِ ، يُذْهِبُ اللهُ بِهِ مِنَ الْهَمِّ وَالْغَمِّ.
Wajib atas kalian berjihad di jalan Allah Tabâraka wa Ta’âlâ, karena sesungguhnya jihad di jalan Allah itu merupakan salah satu pintu dari pintu-pintu Surga. Allah akan menghilangkan dengannya dari kesedihan dan kesusahan.
(HR. Al-Hâkim, 2:74-75 dan Ahmad, 5:314, 316, 319)

Bersama Kapolda Kepri di Batam.
Minangkabau selalu memberi peluang untuk berunding dan bernegosiasi
Masalah dapat di selesai kan dengan perundingan yang nyaman aman tenteram
MAMPU MENGHORMATI DAN TIDAK MEMBENTUR KAN SESAMA UMAT

JIHAD AMALAN PALING UTAMA
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَجَٰهِدُوا۟ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ ٱجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّىٰكُمُ ٱلْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هَٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ هُوَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ فَنِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam Al-Qur’an ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah Shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
(QS. Al-Hajj: 78)

Bersama Putra Mahkota Selangor Malaysia
Bersama Prof.Dr.Musliar Kasim.
Bersama Dr. Ir. Indra Chatri Datuak Malako nan Putieh (semasa menjabat Bupati Agam)
Piagam Bukik MARAPALAM (menurut catatan Inyiek Canduang).
Bung Karno (Presiden RI pertama) bersama Syekh Ibrahim Moesa Parabek (ulama Minangkabau) dan pemuka agama dan adati Minangkabau (ketika kunjungan ke Bukittinggi 1950).
Anak kamanakan kito jago basamo …
baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafuur.
INSYAALLAAH ….
Aamiin.
Bersama peserta Minang Diaspora Global Network (MD-GN) ketika kunjungan ke RSI IBNU SINA PADANGPANJANG.
Mungkin kearifan ini mulai hilang dengan menyebut kekurangan orang, lupa melihat kekurangan diri sendiri ….
Kito jago basamo …
baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafuur.
INSYAALLAAH ….
Aamiin.
Nagari ko awak punyo …. Nan datang sakadar manompang … bulieh tanang dan sanang tingga … Nyaman aman damai.
Kepala adalah bagian tubuh yang sangat terhormat.
Bersama Perantau Sulit Air di Sidney dan Malaysia ketika kunjungan mereka ke RSI IBNU SINA PADANGPANJANG.
Bersama Prof Firdaus Abdullah dari Malaysia (Orang Minangkaau amat menghargai orang, bahkan musuh sekalipun),
Bersama rombongan MD-GN Sidney dan Malaysia
Buya HMA Majo Kayo (Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar).

JIHAD MENGHAPUS FITNAH AGAR TAAT SEMATA-MATA HANYA KEPADA ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.
(QS. Al-Baqarah: 193)

Wassalaam
Buya Masoed Abidin Za Jabbar
Masoed ZAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar

 

Tag: , , , , ,

MANFAATKAN WAKTU NIKMAT ALLAH DENGAN BAIK DAN SEMPURNA

وَالْعَصْرِإِنَّ الأِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍإِلأ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Q.S. Al-’Ashr:1-3)

Gambar
Semua orang tahu, betapa berharganya waktu. Islam menjelaskan bahwa waktu paling berarti dalam kehidupan ini. Meskipun ada sebagian orang yang menilai harga waktu dengan sejumput uang seperti « Time is Money », waktu adalah uang.

Malik bin Nabi dalam bukunya yang berjudul Syuruth An Nahdhah (Syarat-syarat Kebangkitan) menulis ; “Waktu adalah sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak dahulu kala, melintas pulau, kota, dan desa, membangkitkan semangat atau menina bobokkan manusia, ia diam seribu hahasa, sampai ada manusia tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya, walaupun segala sesuatu -selain Allah- tidak akan mampu melepaskan diri darinya”

Pada hakikatnya, waktu tidak dapat diukur dengan ukuran serendah itu. Waktu tidak hanya dapat dinilai dengan materi atau uang. Harga sebuah waktu jauh lebih berharga dari nilai mata uang. Waktu adalah sebuah anugerah Allah yang diberikan kepada manusia agar menggunakannya dengan tepat demi kesejahteraannya dan demi kebahagiaannya, Dalam waktu terdapat kewajiban dan tanggungjawab. Waktu sangat terbatas. Jika waktu telah berlalu, ia tak akan bisa diganti atau kembali.

Sayidina Ali bin Ahi Thalib pernah berkata: “Rezki yang tidak diperoleh hari ini masih dapat diharapkan perolehannya lebih banyak di hari esok. Tetapi waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali esok.

Waktu adalah kewajiban dan tanggung jawab. Manusia berkewajiban menggunakan kesempatan dan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

Kesadaran akan tanggung jawab terhadap waktu meliputi semua sisi kehidupan manusia. Waktu adalah faktor menentukan kesejahteraan seseorang ataupun masyarakat. Sayyid Mujtaba Musawi Lari dalam bukunya Meraih Kesempurnaan Spiritual (Ethics and Spiritual Growth) mengutip ucapan Imam Al Sajjad dalam karya Al Hurrani berjudul Tuhaf al ‘Uqul, menuliskan : “Hendaklah engkau – semoga Allah merahmatimu – mengetahui bahwa Sang Pembeni Rezki segala makhluk telah menetapkan kewajiban-kewajiban dan hak-hak tertentu terhadapmu. Jumlahnya banyak dan meliputi seluruh perilakumu, setiap tindakan dan gerakanmu, setiap istirahat dan diammu. Pada akhirnya, setiap anggota badan yang mematuhi kehendakmu (akan ditanya). Hak ini begitu nyata dan jelas, meskipun sebagiannya memiliki kewajiban lebih besar dari yang lain.”

Dalam Islam, setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya. Tidak seorangpun yang bertanggung jawab atas kewajiban dan tanggung jawab orang lain. Al Qur’an menyatakan : « Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya Dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya Dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng’azab sebelum Kami mengutus seorang rasul. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. »  (Q.S.17. Al-Israa’: 14-15)

Di dalam Al-Quran kita temukan kisah tentang Luqman yang menasehati anaknya tentang kewajiban- kewajiban utama manusia. Di antaranya ada tiga kewajiban manusia yang harus ia penuhi.

1. Kewajiban manusia kepada Allah .« dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. » (QS.Luqman :13)

 2.   Kewajiban anak kepada orang tua. «  dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [artinya, waktu menyapih ialah sampai anak berumur dua tahun]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. »(QS.Luqman :14)

3.   Kewajiban manusia kepada sesamanya. «  .. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan [janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. » (Q.S. Luqman:18 – 19)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh lbnu Hibban bersumber dari Abu Dzar Al Ghifari, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berakal selama akalnya belum terkalahkan oleh hawa nafsunya, berkewajiban mengatur waktu-waktunya.

Asy Syahid Hasan Al-Bana dalam kitab “Hadits Tsulatsa”, yang disusun Ahmad Isa ‘Asyur Asy-Syahid berkata, Allah SWT telah memerintahkan kita untuk menggunakan waktu dalam empat hal”.

1. Dalam hal yang dapat menyelamatkan agama, berupa ketaatan kepada Allah. Ini terbagi dua:

  • Hal-hal yang difardhukan oleh Allah dan tertentu waktunya, seperti shalat, zakat, puasa, haji, dan seterusnya.
  • Hal-hal yang dianjurkan oleh Allah berupa amalan-amalan nafilah (sunnah), seperti tilawatil Qur’an, sedekah, zikir, dan membaca shalawat nabi.

2. Dalam hal-hal yang memberikan manfaat berupa mencari rezki yang halal untuk keperluan diri dan keluarga yang menjadi tanggungan kita, yang dilakukan dengan ikhlas, niscaya akan menjadi amal ibadah.

3. Dalam hal yang mendatangkan manfaat kepada orang lain, bagian dari bentuk pendekatan (qurbah/taqarrub) diri yang paling agung.

4. Dalam hal yang dapat memberi ganti atas sesuatu yang telah hilang, yaitu waktu istirahat. Tentukanlah waktu khusus untuk memperbaharui kegiatan dan menyegarkan kembali semangat, dengan istirahat, olah raga, tadabbur alam, dengan cara-cara yang bermanfaat positif, serta ibadah.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh lbnu Hibban bersumber dari Abu Dzar Al Ghifari, Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang berakal selama akalnya belum terkalahkan oleh hawa nafsunya, berkewajiban mengatur waktu-waktunya.

(1). Ada waktu yang digunakan untuk bermunajat dengan Tuhannya.

(2). Ada waktu yang digunakan untuk melakukan introspeksi (menghitung diri).

(3). Ada waktu yang digunakan untuk memikirkan ciptaan Allah (belajar).

(4). Ada waktu yang digunakan khusus untuk diri (dan keluarga) guna memenuhi keperluan makan dan minum.”

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ المُؤْمِنَاتِ وَ المُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ، اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَِلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيـْـمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فيِ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ.

اللَّهُمَّ اصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَ اصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتيِ فِيْهَا مَعَاشِنَا، وَ اصْلِحْ لَنَا آخِرَتِنَا الَّتيِ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَ اجْعَلِ اْلحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فيِ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ سَرٍ،

 اللَّهُمَّ اجْعَلْ يَوْمَنَا خَيْرًا ِمنْ أَمْسِنَا، وَ اجْعَلْ غَدَنَا خَيْرًا ِمْن يَوْمِنَا، وَ احْسِنْ عَاقِبَتَنَا فيِ الأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَ أَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَ عَذَابِ الآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ اْلعَفْوَ وَ العَافِيَةَ فيِ دِيْنِنَا وَ دُنْيَاناَ وَ أَهْلِيْنَا وَ أَمْوَالِنَا،

 رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ وَ تبُ ْعَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَ اْلحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar

 

Tag: , , , , , ,

JAUHI RIYĀ’

Riyā’ adalah di antara sebab tidak diterima nya amal ibadah seseorang, bagaimana pun besar amalan tersebut …. PERBAIKILAH PERSAUDARAAN DIANTARA SESAMA, SEHINGGA YANG BAIK TETAP BAIK DAN YANG SALAH TETAP SALAH.

RIYĀ’ ADALAH SEORANG MENGAMAL KAN SEBUAH IBADAH BUKAN KARENA INGIN PAHALA DARI ALLĀH, AKAN TETAPI INGIN DILIHAT MANUSIA DAN DIPUJI
Riyā’ hukumnya HARAM dan dia termasuk syirik kecil yang samar, yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam.
Riyā’ adalah di antara sebab tidak diterima nya amal ibadah seseorang, bagaimana pun besar amalan tersebut.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺃَﻧَﺎ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﺍﻟﺸُّﺮَﻛَﺎﺀِ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙِ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﺃَﺷْﺮَﻙَ ﻓِﻴﻪِ ﻣَﻌِﻲ ﻏَﻴْﺮِﻱ ﺗَﺮَﻛْﺘُﻪُ ﻭَﺷِﺮْﻛَﻪُ
Allāh berkata: ‘Aku adalah Zat yang paling tidak perlu dengan syirik. Barangsiapa yang mengamal kan sebuah amalan dia menyekutu kan Aku bersama yang lain di dalam amalan tersebut maka Aku akan meninggal kan nya dan juga kesyirikan nya‘.” (HR Muslim)

SEBAGIAN ULAMA BERPENDAPAT BAHWA SYIRIK YANG KECIL TIDAK ADA HARAPAN UNTUK DIAMPUNI OLEH ALLĀH, artinya dia harus diadzab supaya bersih dari dosa riyā’ tersebut. Berbeda dengan dosa besar yang ada di bawah kehendak Allāh ;
•✓ Kalau Allāh menghendaki maka akan diampuni langsung. Dan,
•✓ Kalau Allāh menghendaki maka akan diadzab.
Mereka berdalil dengan keumuman ayat:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥْ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ
Sesungguhnya Allāh tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki.” (QS An Nisā: 48).

TAHUKAH KITA SIAPA ORANG YANG PERTAMA KALI NANTI AKAN DINYALAKAN API NERAKA DENGAN MEREKA?
Mereka adalah orang yang:
⑴ Mengajarkan Al Qurān supaya dikata kan sebagai seorang qāri, seorang yang suka membaca, seorang yang mahir membaca.
⑵ Orang yang berinfaq supaya dikatakan dermawan.
⑶ Berjihad supaya dikatakan sebagai seorang pemberani.⇒ Artinya, Beramal bukan karena Allāh.
Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam di dalam hadits yang shahih.
Ikhlash-lah di dalam beramal …

IKHLASH ADALAH BARANG YANG SANGAT BERHARGA.
Para Salaf Shaleh, merekapun merasa kan beratnya memperbaiki hati mereka. Dan hanya kepada Allāh kita meminta keikhlashan di dalam beramal, menjauhkan kita dari riyā’, sum’ah, ‘ujub dan berbagai penyakit hati. Dan marilah kita biasakan untuk menyembunyikan amal kita kecuali kalau memang ada mashlahat yang lebih kuat.
وبالله التوفيق والهداية

UPAYA MELATIH HATI AGAR TENANG.
✔️ Ketika merasa sunyi BERDZIKIRLAH karena ALLAH Maha Mendengar.
✔️ Ketika merasa gembira BERSYUKUR LAH karena ALLAH Maha Memberi.
✔️ Ketika marah BERISTIGHFARLAH karena ALLAH Maha Pemaaf.
✔️ Ketika merasa sedih BERSUJUDLAH karena ALLAH Maha Pengasih.
✔️ Terkadang ALLAH memberi apa yang kita perlu bukan apa yang kita mau, karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik.
✔️ ALLAH itu Maha Adil juga Maha Penyayang. Segala yang berlaku akan ada hikmahnya.
✔️ Latih hati untuk BERPRASANGKA BAIK terhadap ALLAH.
✔️ Latih hati untuk BERGANTUNG KEPADA ALLAH bukan kepada manusia.
✔️ Latih hati untuk BERSYUKUR, In-syaa-Allaah kita bahagia.
✔️ Latih hati untuk MEMINTA MAAF dan MEMAAFKAN, In-syaa-Allaah keresahan sirna. Semoga Kita Semua dapat meng-Amalkan nya. In-syaa-Allaah hidup akan tenang, Aamiiiin Yaa Rabbal Aaalamiiin.

KETIKA KITA TELAH MEMBENCI SESEORANG MAKA APAPUN KEBAIKAN YANG DIBUATNYA TETAP AKAN DIANGGAP SALAH … PERBAIKILAH PERSAUDARAAN DIANTARA SESAMA, SEHINGGA YANG BAIK TETAP BAIK DAN YANG SALAH TETAP SALAH

Orang pintar bisa gagal, Orang  hebat bisa jatuh, tetapi orang yang RENDAH HATI dan SELALU SABAR  dalam segala hal akan selalu mendapat jalan untuk menempat kan diri dengan seimbang karena kokoh pijakan nya
Semoga kita bisa menjadi orang yang selalu RENDAH HATI dan SABAR.

JIHAD MELAWAN FITNAH PERINTAH ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟ فَلَا عُدْوَٰنَ إِلَّا عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.”
(QS. Al-Baqarah:193)

JIHAD PALING UTAMA
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَجَٰهِدُوا۟ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ ٱجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّىٰكُمُ ٱلْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هَٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ هُوَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ فَنِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar – benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam Al-Qur’an ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah Shalat, tunaikanlah zakat dan berpegang lah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong.”
(QS. Al-Hajj: 78)

DOSA BEBAN BERAT
Seorang mukmin memandang dosa nya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya” … (karena itu dia takut berbuat dosa),
Sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya … (karena itu mereka senang berbuat dosa),
( HR. Bukhari -Muslim).

Semoga bermanfaat
Wassalam
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Masoed Abidin Jabbar

 

Tag: , , , ,

BERILMU PERLU, BERAMAL LEBIH PERLU.

BERILMU PENTING.
مَنْ عَلِمَ لَيْسَ كَمَنْ لَـمْ يَعْلَمْ.
Siapa berilmu tidak seperti orang yang belum berilmu.”
SABAR DAN TEGUH.
SABAR DAN TEGUH.
لَا يُدْرَكُ العِلْمُ إِلَّا بِالصَّبْرِ عَلَى الضُّرِّ.
Ilmu tidak akan didapat kecuali dengan bersabar atas kesulitan.”

BERILMU ITU AMAT PENTING.
مَنْ عَلِمَ لَيْسَ كَمَنْ لَـمْ يَعْلَمْ.
Siapa berilmu tidak seperti orang yang belum berilmu.”

TETAPLAH SELALU BELAJAR.
لَا يَزَالُ الرَّجُلَ عَالِـمًا مَا تَعَلَّمَ.
Seseorang masih disebut alim selama ia belajar.”

MENGAMALKAN ILMU MENJADIKAN DIRI SEMPURNA.
العِلْمُ أَفْضَلُ خَلَفٍ، وَالعَمَلُ بِهِ أَفْضَلُ شَرفٍ.
Ilmu adalah warisan terbaik, dan mengamalkan nya adalah kemulian paling sempurna.”

MENUNTUT ILMU TERMASUK JIHAD DI JALAN ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا (51) فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا (52)
“Dan andaikata Kami menghendaki benar- benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (Rasul). Maka jangan lah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar.
(QS. Al-Furqân: 51-52)

CIRI DAN TANDA ULAMA ATAU ILMUAN YANG ALIM MENURUT IMAM al-GHAZHALI.

ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺍَﻥَّ ﺍﻟﻼَّﺋِﻖَ ﺑِﺎﻟْﻌَﺎﻟِﻢِ ﺍَﻟْﻤُﺘَﺪَﻳِّﻦُ ﺍَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻣَﻄْﻌَﻤُﻪُ ﻭَﻣَﻠْﺒَﺴُﻪُ ﻭَﻣَﺴْﻜَﻨُﻪُ ﻭَﺟَﻤِﻴْﻊُ ﻣَﺎ ﻳَﺘَﻌَﻠَّﻖُ ﺑِﻤَﻌَﺎﺷِﻪِ ﻓﻰْ ﺩُﻧْﻴَﺎﻩُ ﻭَﺳَﻄًﺎ . ﻟَﺎ ﻳَﻤِﻴْﻞُ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﺘﺮﻓﻪ ﻭﺍﻟﺘﻨﻌﻢ
Ketahuilah! bahwa yang patut atau pantas disebut ulama (atau orang berilmu) ialah orang yang makananannya, pakaiannya, tempat tinggalnya (rumah) danhal- hal lain yang berkaitan dengan kehidupan duniawi, sederhana, tidak bermewah-mewahan dan tidak berlebihan dalamkenikmatan …

Al-Ghazali membagi ulama menjadi dua ;
(1). ulama akhirat,
(2). ulama su’ (ulama buruk) atau ulama dunia.

Al Ghazali yang mendapat gelar Hujjatul Islam ini menegaskan pentingnya mengetahui perbedaan kedua model ulama di atas, karena keduanya bagaikan timur dan barat atau bagaikan langit dan bumi.

Ulama su’ atau ulama dunia menurut al-Ghazali adalah mereka yang menggunakan ilmunya untuk mencari kenikmatan dunia saja, memperoleh kekuasaan dan posisi yang terhormat di hadapan masyarakat. Tipikal ulama inilah yang mendapat ancaman keras dari beberapa ayat dan hadis.

Salah satunya sabda nabi:
ﺃِﻥَّ ﺍَﺷَﺪَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﺬَﺍﺑﺎً ﻳَﻮْﻡَ ﺍْﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﻔَﻌْﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻌِﻠْﻤِﻪِ
Paling pedihnya azab di hari kiamat adalah orang alim yang ilmunya tidak bermanfaat”….

AL-HASAN AL-BASRI berkata:
ﻌُﻗُﻮْﺑَﺔُ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻣَﻮْﺕُ ﺍْﻟﻘَﻠْﺐِ ﻭَﻣَﻮْﺕُ ﺍْﻟﻘَﻠْﺐِ ﻃَﻠَﺐُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺍﻷَﺧِﺮَﺓِ
Hukuman atau sanksinya ulama adalah matinya hati dan matinya hati disebabkan mencari dunia dengan perbuatan akhirat.
Kenapa ulama yang sudah tergiur dengan dunia dianggap ulama su’ ? Karena paling rendahnya pengetahuan dan keilmuan yang dimiliki ulama pasti paham bahwa dunia itu hina, dina dan remeh.

Dalam salah satu hadisnya, nabi menyebut dunia itu terlaknat karena bisa meninggalkan mengingat Allah.
Sebenarnya bukan hanya al-Ghazali yang mengkritik ulama su’ atau ulama dunia, dalam beberapa kitab tafsir, ulama su’ juga dikecam.

IMAM AL-NAISABURI menyebut ulama su’ sebagai ulama yang melakukan tipu daya kepada orang awam dengan ilmunya.

Sementara itu, IBNU AJIBAH dalam Tafsir al-Bahru al-Madid fi tafsir al-Quran al-Majid , menyatakan bahwa ulama su’ adalah mereka yang merasa enteng untuk memperoleh gemerlapnya dunia dengan ilmu yang dimiliki, seperti menerima sogokan, mengambil upah sesuai dengan ketentuan.

Maka, untuk menjauh dari jebakan ulama su’, penting mengetahui tanda-tanda ulama akhirat atau ulama yang layak diikuti.
Menurut al-Ghazali setidaknya ulama akhirat itu memiliki tanda-tanda sebagai berikut :

PERTAMA, ia tak menggunakan ilmu yang dimiliki untuk mencari gemerlapnya dunia. Karena setiap orang berilmu pasti paham bahwa dunia itu begitu rendah, remeh dan hina. Antara ilmu dan dunia bagaikan dua neraca timbangan, bilamana salah satunya terisi maka yang lain terangkat, begitu pula ilmu dan dunia tak akan bisa mengisi hati seseorang secara bersamaan.

KEDUA, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Ia tak akan memerintah kan kebaikan kecuali telah mengerjakan dan tidak melarang sesuatu kecuali telah meninggal kan. Allah berfiman:
ﻛَﺒُﺮَ ﻣَﻘْﺘﺎً ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍَﻥْ ﺗَﻘُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮْﻥَ
(itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan. (QS. Shaf [61]: 03).

KETIGA, fokus perhatiannya dalam mencari ilmu adalah ilmu-ilmu yang bermanfaat baik di dunia dan akhirat. Ia menjaga jarak dari ilmu-ilmu yang hanya menjauh kan dirinya dari mengingat Allah.

KEEMPAT, sederhana dalam ucapan, perbuatan, pakaian dan tempat tinggal. Kesederhanaan menjadi penting bagi seorang ulama karena ia adalah salah satu indikator sikap zuhud, yaitu tidak cinta dunia.
Sungguh masih ada ulama kita yang sangat sederhana dalam hal penampilan nya: mulai ucapannya, perbuatannya dan tempat tinggal nya. Pakaiannya serba sederhana, mulai dari songkok, baju dan sarung yang dikenakan. Ia tak memakai aksesoris berlebihan, seperti jubah, tasbih dan lain-lain. Jika tampil di forum-forum pengajian dan pembawaan nya datar, tak teriak-teriak seperti orator. Ketika pergi ke Undangan tak pernah dikerumuni khadam-khadam, apalagi mobil Patwal sehingga dalam banyak kesempatan masyarakat sering terkecoh dengan penampilannya. Padahal umat yang diasuhnya sangat besar dengan jumlah ribuan, bahkan tidak terjumlahkan.

KELIMA, fokus utamanya adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hati dan muraqabah (ia merasa bahwa Allah selalu memantau gerak-geriknya). Dalam tiap pembahasannya, al-Ghazali selalu menekankan pentingnya menjaga hati. Karena hati ibarat alat yang bisa mengendalikan seluruh tubuh manusia.

KEENAM, tidak buru-buru memberi fatwa. Poin ini penting untuk stabilitas bersama antar masyarakat dan anak bangsa. Mengingat ulama mendapat posisi yang begitu sakral di hati masyarakat, ucapan dan tindakannya seperti perintah dari wahyu Tuhan. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang homogen jika semua persoalan yang bermunculan langsung diberi fatwa tanpa mengetahui betul duduk perkaranya maka instabilitas akan terjadi. Apalagi fatwa yang keluar berkaitan dengan isu-isu sensitif seperti fatwa sesat, kafir atau menista. Maka tak heran, telinga kita begitu akrab dimana fatwa kerap dijadikan dalih untuk melakukan kekerasan, intoleransi dan lain sebagainya.

KETUJUH, menjaga jarak dari penguasa. Idealnya seorang ulama tak begitu intens berhubungan dengan penguasa. Meminjam bahasa al-Ghazali, sekiranya menemukan jalan untuk menjauh dari penguasa, maka ia harus menempuh jalan itu. Alasannya sederhana, karena dunia begitu nikmat dan menggoda sementara tali kekang dunia ada di tangan penguasa. Tapi ketentuan ini tak bisa diberlakukan universal, mengingat al-Ghazali dengan Ihya’ Ulumuddin -nya lahir dalam konteks dan ruang tertentu. Tapi sebagai tindakan preventif sebaik nya seorang ulama memang menjaga jarak dengan penguasa. Nabi bersabda:
ﺷِﺮَﺍﺭُ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺍَﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳَﺄْﺗُﻮْﻥَ ﺍﻷُﻣَﺮَﺃ ﻭَﺧِﻴَﺎﺭُ ﺍﻷُﻣَﺮَﺃِ ﺍَﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳَﺄْﺗُﻮْﻥَ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ
Paling buruknya ulama adalah mereka yang mendatangi penguasa dan sebaik-baiknya penguasa adalah mereka yang mendatangi ulama.

KEDELAPAN, begitu perhatian dan serius dalam menguatkan kayakinan karena kayakinan adalah modal dasar agama.

KESEMBILAN, selalu merasa sedih, hina dan nista di hadapan Allah. Hal ini sebagai rem agar diri tak congkak di hadapan Allah. Karena ulama adalah pangkat yang prestesius di tengah masyarakat, jika tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan baik khawatir status keulamaan mengantarkan kepada kesombongan dan keangkuhan.

KESEPULUH, ilmu-ilmu yang menjadi fokus utama pembahasaanya adalah berkaitan dengan ilmu perbuatan dan hal-hal yang menjaga hati dari sikap waswas.

KESEBELAS, hati dan nuraninya menjadi soko guru terhadap seluruh ilmu dan perbuatan nya. Jadi sumber pengambilan ilmu yang dimiliki tidak kitab semata, tetapi juga bertopang pada hati-nuraninya. Hal ini sesuai dengan sabda nabi Muhammad:
ﺃِﺳْﺘَﻔْﺖِ ﻗَﻠْﺒَﻚَ ﻭَﺃِﻥْ ﺍَﻓْﺘﺎَﻙَ ﺍْﻟﻤُﻔْﺘُﻮْﻥَ
Mintalah petunjuk kepada hati nurani mu sekalipun memberi fatwa siapa juru fatwa.

KEDUA BELAS, sangat menghindar atau menjauh dari perkara-perkara baru (bid’ah). Karena melakukan kreasi baru terhadap urusan agama adalah hal yang sangat dilarang. Hal ini menyangkut kemurnian ajaran agama.

Di tengah menguatnya politik identitas yang membawa- bawa simbol agama seperti, masyarakat hendaknya cerdas menilai mana ulama yang sesungguhnya dan mana pula yang hanya memanipulasi diri sebagai ulama.

Dan penting diingat, ulama itu bukan rekomendasi dari pemerintah atau tokoh poltik ia adalah gelar yang diberikan oleh Allah kepada hambanya yang saleh, karena sesungguhnya orang berilmu yang alim itu adalah hamba Allaah yang paling takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala jua adanya.

MUKMIN SELALU MELAWAN KAFIR
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu lawan (perangi) lah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguh nya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
(QS. An-Nisâ’: 76).

JIHAD ITU PERINTAH ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَقَٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ ٱلدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ ٱنتَهَوْا۟ فَلَا عُدْوَٰنَ إِلَّا عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.”
(QS. Al-Baqarah:193)

Demikianlah semoga bermanfaat buat kita semua …
Wa billahit Taufiq Wal Hidayah …

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar.

 

Tag: , , , , ,

JANGAN SEDIH ALLAH TETAP BERSAMA KITA

JANGAN SEDIH ALLAH TETAP BERSAMA KITA

DENGARLAH INI …..
Demi Allah engkau mungkin bahagia di pagi hari … Tetapi sore hari engkau malah terkena musibah … Hari ini engkau bahagia ….. Bisa jadi esok justru engkau menangis … SUBHANALLAH, INILAH DUNIA …..

PERBANYAK LAH DO’A DIDALAM BERSUJUD … أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ                  “Keadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (didalamnya ketika sujud).” (HR. Muslim)

DUNIA INI ADALAH SEBUAH TEMPAT DIMANA YANG SEHARI MEMBUATMU TERTAWA DAN ESOK MEMBUATMU MENANGIS …. (1)• Saat seperti itu apa yang harus engkau lakukan?
(2)• Saat engkau sedang diuji sakit ..
(3)• Saat engkau gundah karena memikirkan hutang yang bertumpuk
(4)• Saat diuji dengan meninggalnya orang-orang yang kita sayangi
(5)• Saat ada permasalahan dengan orang terdekat (suami/istri)
(6)• Bahkan saat engkau gundah, gelisah dan putus asa karena dosa yang pernah dibuat ……..… لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَ. >>> Jangan engkau bersedih, sesungguh nya Allah bersama kita.”
(Qs. At Taubah 40)

SELAMA DAHIMU MENEMPEL DI TANAH JANGAN TAKUT KEPADA APAPUN !

1). Seorang muslim yang bertauhid, selama dahi masih menempel di tanah, maka jangan pernah takut!
SELAMA DAHIMU MENEMPEL DI TANAH JANGAN TAKUT APAPUN!

2). Wahai Ingatlah ini..
“Sesungguhnya jarak antara masalahmu dan jalan keluar, seperti jarak antara dahimu dan bumi (tanah)”

3). SOLUSINYA ADALAH PERBANYAK SUJUD (SHALAT). ….. Banyak diantara jalan keluar dan solusi dari masalah-masalah yang dihadapi oleh Nabi shalallahu alaihi wasallam datang dengan sujud (shalat).. وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ. >>> “Maka sujudlah dan mendekat lah.
(Qs Al-‘Alaq 19) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِّنَ السّٰجِدِيْنَ. >>>”Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang-orang yang SUJUD (shalat).”
(Qs. Al-Hijr 98)

4). PERBANYAK LAH DO’A DIDALAMNYA … أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَKeadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (didalamnya ketika sujud).”
(HR. Muslim)

Sujudlah (perbanyaklah shalat).. Sujudlah (perbanyaklah shalat)..
dan perbanyaklah do’a didalamnya..
Lakukanlah dengan penuh penghambaan karenaNya …. Maka niscaya Dia akan mudahkan jalan keluar dari setiap permasalahanmuINSYAALLAAH.

5). JIHAD SEBENAR ADALAH MELAWAN HAWA NAFSU SENDIRI KARENA ALLAH SEMATA
Fadhalah bin ‘Ubaid Radhiyallàhu ‘anhu berkata, Rasûlullâh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ.
“Setiap mayit ditutup berdasarkan amalnya kecuali orang yang mati saat berjaga di jalan Allah, maka amalnya akan tetap berkembang hingga hari kiamat, dan ia akan aman dari fitnah Dajjal.” Aku mendengar Rasul Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mujahid adalah orang yang bisa melawan dirinya sendiri.”
(HR. At-Tirmidzî, no. 1546)

(a). MEMBANTU ORANG MISKIN ADALAH JIHAD
Abû Hurairah Radhiyallâhu ‘anhu berkata, Rasûlullâh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّاعِى عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَأَحْسِبُهُ قَالَ ، يَشُكُّ الْقَعْنَبِىُّ كَالْقَائِمِ لاَ يَفْتُرُ ، وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ
Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjihad di jalan Allah. Al-Qa’nabi (yaitu gurunya Imam Al-Bukhârî, dan Muslim) berkata, aku sangka itu seperti orang yang shalat malam yang tidak pernah merasakan lelah, dan yang berpuasa yang tidak pernah berhenti berpuasa.
(HR. Al-Bukhârî, no. 5353 dan Muslim, no. 2982)

(b). AYAT JIHAD PERTAMA YANG TURUN KEPADA RASÛLULLÀH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.
(QS. Al-Hajj: 39)

(c). DIWAJIBKAN JIHAD
MELAWAN ORANG YANG MEMERANGI
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu. Tetapi janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
(QS. Al-Baqarah: 190).

(d). TUJUAN JIHAD JADIKAN TAAT HANYA KEPADA ALLAH SAJA.
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi, kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.
(QS. Al-Baqarah: 193)

(e). MENUNTUT ILMU TERMASUK JIHAD DI JALAN ALLAH
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ Berfirman,
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا (51) فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا (52)
Dan andaikata Kami menghendaki benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (Rasul). Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar.
(QS. Al-Furqân: 51-52)

Moga bermanfaat
Wassalam
Buya MAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo

 

Tag: , , ,

YAKIN AMALAN BERPAHALA, AKAN MERINGANKAN BERATNYA MUSIBAH.

Ibnul Qayyim Rahimahullah mengingatkan kepada kita tentang musibah :
فَلَا رَيْبَ أَنَّ الْمُبْتَلَىٰ إِذَا قَوِيَتْ مُشَاهَدَتُهُ لِلْمَثُوبَةِ سَكَنَ قَلْبُهُ وَاطْمَأَنَّ بِمُشَاهَدَةِ الْعِوَضِ ، وَإِنَّمَا يَشْتَدُّ بِهِ الْبَلَاءُ إِذَا غَابَ عَنْهُ مُلَاحَظَةُ الثَّوَاب .
Tidak diragukan bahwa orang yang ditimpa musibah, jika dia melihat dengan kuat (yakin) terhadap pahala, maka kalbunya akan tenang dan tenteram, dengan melihat ganti yang akan dia dapatkan.”
Musibah akan dirasa menjadi sangat berat ketika dia yang ditimpa musibah tidak memerhati kan pahala yang dia dapatkan dari musibah itu.”
Sumber : Madarijus Salikin 2/483.

JANGAN DI IKUTI CARA CARA YAHUDI
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
Sungguh, engkau akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian, sehasta demi sehasta, sejengkal demi sejengkal, hingga kalaulah mereka masuk liang biawak, niscaya kalian mengikuti mereka.”
Kami bertanya,
“Wahai Rasulullah, Yahudi dan Nasrani kah?”
Nabi menjawab:
Siapa lagi kalau bukan mereka?.”
(HR Bukhari dan Muslim).

MAKANLAH YANG HALAL dan LAKUKAN AMALAN YANG BAIK (SHALIH).
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ.
Wahai sekalian manusia, sesungguh nya Allah itu thayib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguh nya Allah telah memerintahkan kepada orang – orang mukmin seperti yang diperintah kan- Nya kepada para Rasul.”

Firman- Allah :
Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’
Dan Allah juga berfirman :
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.’
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu.
Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a :
Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.”
Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?“
(HR. Muslim no. 1015).

PERINGATAN ALLAH NYATA ADANYA.
Al-Quran : Surat Al-Maaida (5:57)
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ اﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮا ﻻَ ﺗَﺘَّﺨِﺬُﻭا اﻟَّﺬِﻳﻦَ اﺗَّﺨَﺬُﻭا ﺩِﻳﻨَﻜُﻢْ ﻫُﺰُﻭًا ﻭَﻟَﻌِﺒًﺎ ﻣِﻦَ اﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮا اﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻜُﻢْ ﻭَاﻟْﻜُﻔَّﺎﺭَ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎءَ ۚ ﻭَاﺗَّﻘُﻮا اﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.

PERMOHONAN MENEMPUH KEHIDUPAN HARI INI.
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.
ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN, WA RIZQAN THAYYIBAN, WA ‘AMALAN MUTAQABBALAN.
Yaa Allah …
Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang halal, dan amal yang diterima.
Yaa Allah …
Kami bersyukur kepadaMu karena telah menjaga tidur kami dan membangun kan kami kembali di pagi ini.
Engkau telah ijinkan kami kembali memulai hari yang indah.
Kami mohon pagi ini untuk berbagi dengan orang-orang di sekeliling kami.
Jadikanlah mereka nyaman berada didekat kami.
Jadikanlah hari ini penuh keindahan, keindahan dengan rahmatMu yang berlimpah.
Berikanlah hati kami kedamaian, ketenangan dan keiklasan.
Berikanlah kami kejernihan pikiran sehingga dapat dengan bijak dan sabar menyikapi segala ujianMu.
Yaa Rabbana …
Jadikanlah apa yang kami lakukan hari ini sebagai amalan untuk bekal kami menghadap Mu kelak.
Yaa Rabbana …
Tegarkanlah hati dan badan ini untuk tetap berjalan dalam naungan CahayaMu.
Hilangkan kelelahan kejenuhan dalam diri kami sehingga kami bisa memberi yang terindah bagi keluarga, sahabat dan saudara kami semua.
Yaa Allah …
Berikanlah kasihMu, Rahmat Mu, PerlindunganMu, CahayaMu untuk para anggota keluarga, saudara serta sahabat kami tersayang yang membaca untaian do’a ini.
Berkahilah umur nya …
Berilah kesehatan padanya.
Angkatlah penyakit nya.
Murahkanlah rizqi padanya.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الاخرة حسنة و قنا عذاب النار.
Semoga apa yang kami kerjakan hari Ini mendapat Ridha MU Yaa Malikul Qudduus dan Barakah dari khazanah Mu Yaa Allah Yaa Rahmaan Yaa ‘Aziizu Yaa Ghaffaar Subhanahu Wata’ala.
آمين يَآرَبْ العالمين.

Wassalam alaiykum BuyaHMA

 

Tag: , , , , ,

SHALAT PENGHAPUS DOSA DAN SUJUD TILAWAH PENGUSIR SYAITHAN

SHALAT MENGHAPUS DOSA.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ؟ قَالُوا: لاَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا. قَالَ: فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا.
Dari Abu Hurairah:_ Bahwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda :
Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia mandi lima kali setiap hari, apakah menurut kalian masih akan ada kotoran yang tersisa padanya?
Mereka (para sahabat) menjawab: Tidak akan ada yang tersisa dari kotoran padanya.
Maka beliau Rasulullah bersabda:
Seperti itu pula dengan shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapus  dosa. “
(Shahih Imam Bukhari : 497).

*Rasulullah saw memberi perumpaan shalat 5 kali sehari seperti mandi 5 kali sehari.*
*Jika mandi menghilangkan kotoran dari badan, maka shalat menghapus dosa seorang muslim.*

*_SYAITAN PUN MENANGIS KARENA SUJUD TILAWAH_*
✔️ *Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan disebabkan adanya bacaan Al-Qur’an, yaitu BACAAN AYAT-AYAT SAJADAH.*
✔️ *Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,*
ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﺍﻟﺴَّﺠْﺪَﺓَ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﺍﻋْﺘَﺰَﻝَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻳَﺒْﻜِﻰ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠَﻪُ – ﻭَﻓِﻰ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔِ ﺃَﺑِﻰ ﻛُﺮَﻳْﺐٍ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠِﻰ – ﺃُﻣِﺮَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﺑِﺎﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﻓَﻠَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔُ ﻭَﺃُﻣِﺮْﺕُ ﺑِﺎﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻓَﺄَﺑَﻴْﺖُ ﻓَﻠِﻰَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ
*_“Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhi nya sambil menangis.”_*
SETAN PUN AKAN BERKATA-KATA:
*_“Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.”_*
(HR. Muslim)

*SEPULUH AYAT YANG DISEPAKATI SEBAGAI AYAT SAJADAH*
1). QS. Al A’rof ayat 206
2). QS. Ar Ro’du ayat 15
3). QS. An Nahl ayat 49-50
4). QS. Al Isro’ ayat 107-109
5). QS. Maryam ayat 58
6). QS. Al Hajj ayat 18
7). QS. Al Furqon ayat 60
8). QS. An Naml ayat 25-26
9). QS. As Sajdah ayat 15
10). *QS. Fushilat ayat 38 (menurut mayoritas ulama), _QS. Fushilat ayat 37 (menurut Malikiyah).*
*Empat ayat yang termasuk ayat sajadah _namun diperselisihkan, akan tetapi ada dalil shahih yang menjelaskannya.*
11). QS. Shaad ayat 24
12). QS. An Najm ayat 62 (ayat terakhir)
13). QS. Al Insyiqaq ayat 20-21
14). QS. Al ‘Alaq ayat 19 (ayat terakhir)
*Satu ayat yang masih diperselisih kan dan tidak ada hadits marfu’* _(hadits yang sampai pada Nabi) yang menjelaskannya, yaitu surat Al Hajj ayat 77._
Banyak sahabat yang menganggap ayat ini sebagai ayat sajadah seperti _Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Mas’ud, Abu Musa, Abud Darda, dan ‘Ammar bin Yasar._

*TATA CARA SUJUD TILAWAH*
✔️*Sujud tilawah dilakukan sekali saja*
✔️*Caranya dan posisinya sebagaimana sujud dalam shalat*
✔️*Tidak diawali dengan takbiratul ihram dan tidak diakhiri dengan salam jika di luar shalat, _akan tetapi ada ulama yang berpendapat agar takbir ketika akan sujud tilawah_*.
✔️*Sedangkan dalam shalat, maka bertakbir ketika sujud tilawah maupun ketika bangkit*.
✔️*Bacaan ketika sujud tilawah sama seperti bacaan sujud ketika shalat.*
Ada beberapa bacaan yang bisa kita baca ketika sujud.
*DI ANTARANYA*
✔️ *Pertama: _Dari Hudzaifah,_ beliau mencerita kan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan _ketika sujud beliau membaca_*
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
*”SUBHAANA RABBIYAL A’LAA”.*
*_(Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi)_*
_(HR. Muslim no. 772)_
✔️ *Kedua: _Dari ‘Aisyah,_ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a ketika ruku’ dan sujud*
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
*“SUBHANAKA ALLAHUMMA RABBANAA WA BI HAMDIKA, ALLAHUMMA GH-FIRLIY.”*
*_(Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku)._*               
_(HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484)_
MOGA BERMANFAAT.

*_REZEKI TITIPAN ALLAH_ Subhanahu wa Ta’ala, _Ada Hak Kita_ dan di dalam nya juga _ada Hak Umat_ … Maka Tunaikanlah …!!!*
*_“Orang yang dermawan itu dekat dari Allah, dekat dari manusia, dekat dari surga dan jauh dari neraka._*
*_Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka”_*
(HR. Tirmidzi dan Baihaqi)
*_“Setiap hari, dua malaikat turun ke bumi. Salah seorang dari mereka berkata,_ “Yaa Allah, gantilah harta orang yang bersedekah di jalan-Mu”, _Sedangkan yang satunya lagi berkata_, “Yaa Allah, binasakan lah harta orang yang menahannya untuk disedekah kan”*
(HR. Bukhari Muslim.)

1). Kehidupan manusia bermula dari
– alam rahim
– alam fana
– alam barzakh
– alam mahsyar
– alam syurga (atau neraka, Na’udzubillaah).
2). Ketika air mani dipancarkan ke dalam rahim, 40 juta sperma berenang masuk dan hanya satu saja yang di izinkan Allah bersatu dengan ovum untuk membentuk nuftah dan hidup di alam rahim sehingga 9 bulan.
3). Ketika di dalam kandungan(4 bulan) akan di tiup kan roh dan di tetapkan 4 (empat) perkara iaitu:
– rezeki
– ajal (bila, di mana, bagaimana)    
– amalan dan kehidupan (kawin dengan siapa, berapa orang anak, adik beradik)
– ahli syurga (atau neraka, Na’udzubillaah).
4). Walaupun telah ditentukan 4 perkara tersebut qada dan qadar manusia boleh berubah.
5). Qada dan qadar ada 2 (dua) yakni :
– qada muallaq  iaitu qada yang boleh berubah melalui doa
– qada mubram  iaitu qada yang tidak boleh berubah. Contoh : 40 hari sebelum kematian
6). Kita hidup di  alam ini adalah dalam suasana keterpaksaan … dipaksa  dan  terpaksa.
7). Kita dipaksa keluar dari alam rahim ke alam fana (dunia) … alam kanak2 … alam remaja (12 – 21 tahun) … alam dewasa (22 – 40 tahun) … alam tua (lebih 40 tahun). Lebih 70 tahun disebut tua lanjut usia (tua bangka).
8). Masa remaja adalah salah satu juzuk dari kegilaan … lihatlah dunia remaja … percakapan, cara berpakaian kadang2 senda gurauan dengan ketidak teraturan gila dalam ucapan. Saat remaja adalah saat kebingungan … satu alam yang terpaksa dilalui … dari remaja dipaksa menjadi dewasa.
9). Hadis nabi ada menyebut  setiap manusia Allah berikan ujian sebanyak 99 ujian kematian bermula  dr bayi hinggalah sebelum mati … sehingga sampai pada ujian yang ke 100 artinya sesudah habis  semua ujian qadha dan qadar di alam dunia ini  maka kamu akan mati.
10). Siapa2 yang berusia pada umur 40 tahun tetapi dia tidak berubah sikap ke arah yang baik maknanya mereka tidak akan berubah lagi  sehingga menunggu talkin dibacakan..
11). Setiap yang hidup akan merasai mati … roh orang beriman adalah seperti minyak yang berkumpul di dalam air. Roh akan berkumpul di kaki untuk ditarik keluar. Dari kaki ke pinggang … ke perut bilamana sampai ke perut akan terdengar beberapa urat putus dan bagi lelaki terasa zakar naik ke atas lalu bagi orang beriman akan mengatakan laa ilaha ila Allah … tapi bagi orang yang tidak beriman akan mengatakan ia cuma kebetulan sahaja … tidak ada apa2 yang berlaku..
12). Semua makhluk Allah termasuk hewan tahu yang roh si mati itu akan masuk syurga (atau neraka) kecuali jin dan manusia.
13). Tanda2 jenazah itu ahli neraka:
-mulut berbuih
-wajah masam
-najis keluar terlalu banyak ketika sakarul maut.(Na’udzubillaah).
14).Tanda2 jenazah itu ahli syurga:
-dahinya berpeluh
-hidung kembang kempis dan air matanya mengalir
– wajahnya lebih cerah ketika sakaratul maut
-najis keluar sedikit sahaja.
15). Sakitnya perempuan yang bersalin   itu adalah 1 juzuk daripada 99 juzuk kesakitan kematian..
16). Kalau boleh yang memandikan jenazah kita adalah anak2 kita … yang mengkafankan kita adalah anak2 kita … anak kita jadi imam shalat jenazah kita … maka beruntung nya kita..
17). Ustaz berkongsi doa yang dibacakan oleh anak2 kepada ayahnya yang telah meninggal dunia.(sewaktu menziarahi jenazah seorang lelaki) …
“Ya Allah … waktu mana kami kecil2 … ayah kami memandikan kami dengsn penuh kasih sayang dengan penuh kelembutan … jadi kami mandikan jenazah ayah kami ini maka Engkau ampunkan dosa nya ya Allah … waktu mana kami kecil ya Allah … kami dipakaikan baju oleh ayah kami ya Allah … tetapi kami lempar ke mukanya ya Allah … jadi hari ini kami kafankan ayah kami dengan penuh kelembutan … Engkau ampunkan dosanya Yaa Allah … di waktu mana ayah kami menjadi imam shalat kami dulu … kami lari tak hendak ikut  shalat … jadi hari ini kami imamkan shalat jenazah ayah kami ………”
18). Al Quran yang dibaca sebelum subuh akan menjadi pembela sewaktu kita di alam barzakh nanti..
19). Nabi berkata  aku tidak pernah lihat keadaan yang sangat huru hara seperti di padang mahsyar ini … siapa yang selamat di alam barzakh maka selamatlah dia di padang mahsyar nanti ..
Dihantar sekali lagi utk peringatan kepada kita semua agar banyk bersedekah terutama pada bulan Ramadhan. Selalulah ingat Allah ketika kita lapang. Supaya Allah ingati kita ketika keadaan sempit.
KENAPA SI MATI LEBIH MEMILIH UNTUK BERSEDEKAH SEANDAINYA DIA DIKEMBALIKAN KE DUNIA?
Sebagaimana firman Allah, “…wahai Tuhanku, alangkah baiknya Engkau lambatkan kedatangan ajalku ke suatu masa yang sedikit saja lagi, supaya aku dapat bersedekah” -(Q.Surah al Mu’minun:10)
Sedangkan dia tidak pun berkata “supaya aku dapat mengerjakan umrah” atau “supaya aku dapat shalat” atau “supaya aku dapat berpuasa”?
Seorang ulama berkata, “Tidaklah seseorang yang telah mati itu menyebut untuk bersedekah melainkan kerana kehebatan pahala yang telah dilihat nya selepas kematiannya..”
Maka hendaklah kamu perbanyak kan sedekah karena sesungguh nya seorang mu’min akan berada di bawah naungan teduh pahala sedekah nya pada hari kiamat nanti.
Bersedekahlah untuk saudaramu yabg telah pun meninggal dunia karena sesungguh nya mereka amat berharap untuk kembali ke dunia untuk bersedekah dan melakukan amalan shaleh. Oleh karena itu realisasikanlah harapan mereka. Dan latihlah anak2 mu supaya membiasakan diri dengan bersedekah.
Bersedekahlah.. Sesungguhnya Allah memberi ganjaran kepada orang yang bersedekah.
“Kalaulah orang yang bersedekah itu mengetahui dengan sebenarnya dan dapat menggambarkan bahwa sedekah itu diletakkan dalam ‘tangan Allah’ sebelum ia ke tangan orang faqir, niscaya kelazatan orang yang memberi lebih terasa besar daripada kelazatan si penerima.- (demikian pendapat Ibnu Qayyim).

Adakah anda pernah membaca tentang faedah bersedekah?
1). AMALAN SEDEKAH itu adalah salah satu pintu daripada pintu2 syurga
2). SEDEKAH adalah sebaik2 amalan shaleh dan sebaik2 sedekah ialah memberi makan orang yang perlu diperhatikan
3). PAHALANYA SEDEKAH akan menaungi pemiliknya pada hari kiamat dan melepaskannya dari azab neraka
4). SEDEKAH dapat memadam kemurkaan Allah dan kepanasan kubur
5). SEDEKAH adalah sebaik2 hadiah buat si mati, yang paling bermanfaat untuknya di kubur dan yang ditambah oleh Allah akan rezeki (karena bersedekah)
6). SEDEKAH adalah satu penyucian harta dan jiwa dapat menggandakan kebaikan.
7). SEDEKAH adalah punca kegembiraan si pemberi dan punca wajahnya bercahaya di hari kiamat
8). SEDEKAH menjadi pengaman dari ketakutan pada hari huru hara besar dan hari yang tiada kesedihan kerana hilangnya sesuatu darinya (hari kiamat).
9). SEDEKAH menjadi punca keampunan terhadap dosa dan penghapusan daripada kejahatan.
10). Sebagai pembawa berita gembira tentang pengakhiran yang baik dan punca doa malaikat buatnya.
11). Orang yang bersedekah adalah orang yang terbaik di kalangan manusia. Pahala sedekah pula adalah untuk semua yang berkongsi tentang sedekah itu (bukan hanya untuk si pemberi)
12). Pemberi sedekah dijanjikan kebaikan yang banyak dan pahala yang besar
13). Orang yang suka berinfaq adalah salah satu sifat orang yang bertaqwa. Dan sedekah menjadi punca lahirnya kasih sayang hamba Allah kepada si pemberi.
14). SEDEKAH tanda dermawan dan salah satu tanda kemuliaan dan kemurahan hati.
15). BERSEDEKAH memustajabkan doa dan mengungkai kan segala kesulitan.
16). BERSEDEKAH menolak bala dan menutup  70 kejahatan di dunia.
17). SEDEKAH memanjangkan umur, menambah rezeki, menjadi punca rezeki dan kemenangan
18). SEDEKAH menjadi obat, penawar dan penyembuh
19). SEDEKAH menghalang kebakaran, menjauhkan bahaya tenggelam akibat banjir dan kecurian.
20). PAHALANYA SEDEKAH adalah tetap (tidak berbeda-beda) walaupun diberikan kepada haiwan ternakan atau burung2.

Dan sebaik2 sedekah sekarang ini menyebarkan pesan pesan kebaikan dengan niat bersedekah. Kerana setiap orang yang membaca serta  menyebarkan pesan kebaikan itu, niscaya pahala nya adalah untuk mereka juga, In-syaa-Allaah … Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Wassalam BuyaHMA

 

Tag: , , , ,

PERINGATI MAULID RASULULLAH DAN FUNGSI KAN MASJID JADI PUSAT PERADABAN PERIBADATAN, MERAIH RIDHA ALLAH.

MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN … Karena Masjid itu Perwujudan Rahmatan Lil ‘Alamiin.

Memang begitu luas fungsi masjid terutama untuk orang yang beriman
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman ….. :  بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ    اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang- orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah- mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. At-Taubah 9:18)
Salah satu tujuan takmir masjid selain mengurus aktivitas masjid, adalah mengurus jamaah masjid. Maka, buatlah program agar jamaah meningkat dari waktu ke waktu, sehingga dengan demikian, maka kemakmuran masjid akan tercipta, tidak hanya dari segi fisik, namun dari kwalitas dan kwantitas dari para jamaahnya.

  1. Rasulullah bersabda: “Dijadikan Bagiku semua bumi ini sebagai Masjid dan suci”. ( Al Hadits).
  2. Bagi agama kita, secara hukum asal mulanya, semua tempat dimuka bumi adalah suci, kecuali jika memang nampak ada najis yang kasat mata disuatu tempat itu.
  3. Oleh karenanya, kita boleh melaksana kan Shalat dimana pun juga sepanjang tidak ada najis, baik digunung, dilapangan, maupun didalam gedung … Jadi kalau ada tulisan di pelatar an Masjid, itu sebenar nya adalah batas alas kaki, bukan batas suci.
  4. Dalam Islam, Masjid mempunyai kedudukan khusus dibandingkan tempat atau bangunan lain dimuka bumi … Walau pun semua tempat dimuka bumi adalah suci, namun Masjid mempunyai kekhususan, yaitu tempat shalat, sehingga Masjid sebenarnya adalah tempat yang sakral.
  5. Beberapa kesakralan Masjid adalah :
    √. Tidak boleh ada orang junub yang duduk dimasjid.
    √. Tidak boleh melakukan jual beli di dalam ruangan masjid.
    √. Tidak boleh digusur tanpa dasar yang kuat.
  6. Maka berbahagia lah mereka yang membangun dan memakmurkan Masjid, sebagaimana Hadits Rasulullah bersabda : Barang siapa yang membangun Masjid, maka akan dibangun kan baginya rumah / istana di surga. (HR. Imam Buchari).
  7. Hadits diatas ini berlaku umum, baik Masjid maupun Mushalla, karena secara esensi, kedua nya adalah tempat Shalat.
  8. Sejak zaman Rasulullah, Masjid sudah menjadi pusat peradaban, bukan hanya tempat Shalat saja. Fungsi masjid pada masa Rasulullah adalah pertama sebagai Tempat Shalat, ini adalah fungsi yang paling utama. Karena, Ingat lah bahwa shalat di Masjid mendapatkan pahala yang berlipat ganda dibandingkan Shalat dirumah atau ditempat lain karena :
    √ – Mengandung nilai ukhuwah.
    √ – Mempererat persatuan umat.
  9. Fungsi Masjid juga sebagai pusat informasi tentang Shalat, agar waktu Shalat benar2 terjaga tepat waktu, dengan adzan di awal waktu masuk. Dengan demikian maka waktu Shalat para jamaah tidak akan mundur (walaupun tetap ada toleransi sesuai syariat), namun juga tidak boleh maju mendahului batas waktu yang telah ditentukan.
  10. Masjid sebagai ‘rumah ilmu’ dimana Masjid dijadikan pusat untuk mendapatkan ilmu yang benar, baik mengenai tauhid, aqidah, syariat, atau pun muamalah.
    √ – Penyampaian ilmu dapat berupa khutbah jumat, Halaqah, maupun pengajian (wiridan) .
    √ – Walaupun kita sudah mempunyai sekolah atau tempat pendidikan lain, fungsi masjid sebagai pusat ilmu tidak boleh kita tinggalkan. Oleh karenanya, jadikanlah masjid sebagai tempat yang bersahabat bagi semua kalangan dan usia, baik orang tua maupun anak2.
    √ – Jadikanlah masjid kita ramah terhadap anak2, agar mereka merasa nyaman berada di masjid dan hatinya terikat dengan masjid. Dengan demikian, maka di zaman dahulu, setiap masjid selalu menghasilkan ulama.
  11. Selain itu, Masjid juga sebagai pusat dakwah dan pengembangan Islam. Dalam konteks ini, Masjid adalah tempat mencetak kader, ulama, dai, dan pemimpin. Dimasa kita, paling tidak, jadikanlah masjid kita sebagai sarana pencetak kader dai, yang santun, sopan, pandai bergaul dengan umat, teguh dengan prinsip tauhid, rajin ibadah dan mulia akhlaknya.
    √ – Perhatikanlah ilmu tentang dakwah, sehingga jamaah akan menjadi jamaah aktif, yang tidak hanya shaleh secara individu tetapi juga mampu memperbaiki orang lain dengan kesjalehan sosialnya.
    √ – Marilah kita membuat perubahan besar dari aktivitas masjid. Mulailah dari hal yang paling mudah, seperti menyampaikan kebaikan kepada teman atau orang dekat. Dan jika kita mampu, lakukanlah gerakan dakwah yang lebih luas.
  12. Sesungguhnya, Masjid Sebagai pusat persatuan umat dan pusat penyelesaian masalah umat. Masalah yang dimaksud adalah masalah umat secara umum (pergaulan, kepedulian sesama) atau bisa masalah individu.
    √ – Pada masa Rasulullah, setelah shalat, Rasulullah biasa memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi jamaah dengan cara duduk berhadapan.
    √ – Dengan berhadap an, maka Beliau akan tahu secara faktual apa yang dialami seseorang, karena dapat dilihat dari expresi wajahnya atau gerak tubuhnya.
    √ – Jadi Imam bukan segera meninggalkan jamaah … Mari belajar ke cara Rasulullah.
    √ – Masalah yang dibahas di Masjid juga termasuk apabila terdapat masalah pelik dalam masyarakat. Karena efek dari fungsi ini, maka dalam sejarah Islam tidak ada masjid yang disekelilingnya terdapat pusat kemungkaran.
  13. Salah satu tujuan takmir masjid selain mengurus aktivitas masjid, adalah mengurus jamaah masjid. Maka, buatlah program agar jamaah meningkat dari waktu ke waktu, sehingga dengan demikian, maka kemakmuran masjid akan tercipta, tidak hanya dari segi fisik, namun dari kwalitas dan kwantitas dari para jamaahnya.
  14. Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah, Mari kita kembali ke masjid, dan jadikanlah Masjid sebagai pusat peradaban.
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
    الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين.
DILARANG MENDAHULUI IMAM KETIKA SHALAT.
Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ – أَوْ:
لاَ يَخْشَى أَحَدُكُمْ – إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ الإِمَامِ، أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ، أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ
Tidakkah salah seorang dari kalian takut, atau apakah salah seorang dari kalian tidak takut, jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadi kanrupanya seperti bentuk keledai?” (HR. Bukhari no. 691 dan Muslim no. 427)

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits ini.

  1. Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ – أَوْ:
    لاَ يَخْشَى أَحَدُكُمْ – إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ الإِمَامِ، أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ، أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ
    Tidakkah salah seorang dari kalian takut, atau apakah salah seorang dari kalian tidak takut, jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadikan rupanya seperti bentuk keledai?” (HR. Bukhari no. 691 dan Muslim no. 427)
  2. Hukuman ini karena dia telah berbuat jelek (melaku kan pelanggaran) dalam shalat, yaitu mendahului imam dengan sengaja. Seandainya dia shalat dalam rangka mengharap pahala, namun tidak takut dengan hukuman ini, maka Allah Ta’ala akan mengubah kepalanya seperti kepala keledai.
  3. Dari sahabat Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
    كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، لَمْ يَحْنِ أَحَدٌ مِنَّا ظَهْرَهُ، حَتَّى يَقَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا، ثُمَّ نَقَعُ سُجُودًا بَعْدَه
    Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH”, tidak ada seorang pun dari kami yang membungkuk kan punggungnya sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar (meletakkan kepala nya) bersimpuh dalam sujud, barulah setelah itu kami bersujud.” (HR. Bukhari no. 690 dan Muslim no. 474).
    Dulu, sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka menunggu di belakang Nabi yang bertindak sebagai imam, dalam kondisi mereka tetap berdiri (i’tidal). Sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membungkuk kan badan dan bertakbir, kemudian meletakkan dahinya di lantai (sudah benar- benar dalam posisi sujud), barulah mereka mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk turun sujud.
  4. Terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
    لا وحدك صليت، ولا بإمامك اقتديت
    Engkau tidak shalat sendirian, dan tidak pula menjadikan seseorang sebagai imam yang diikuti.”
    Orang yang dinilai tidak shalat sendirian dan juga tidak shalat berjamaah, berarti shalatnya tidak sah.
    Juga terdapat riwayat dari sahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau melihat seseorang yang mendahului imam dengan sengaja, kemudian berkata kepadanya,
    لا صليت وحدك، ولا صليت مع الإمام، ثم ضربه، وأمره أن يعيد الصلاة
    Engkau tidak shalat sendirian, tidak pula shalat bersama imam. Kemudian Ibnu ‘Umar memukulnya dan memerintahkannya untuk mengulang shalat.” Seandainya shalat orang itu sah, tentu sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu tidak memerintah kannya untuk mengulang shalat. Dari Hiththan bin ‘Abdullah bin Ar-Raqasyi dia berkata, “Saya shalat bersama Abu Musa Al-Asy’ari dengan sebuah shalat. Pada waktu duduk (tahiyat), seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata, “Shalat diidentikkan dengan kebaikan dan mengeluarkan zakat.”
    Ketika Abu Musa selesai melaksanakan shalat dan salam, dia berpaling seraya berkata, “Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian?” Perawi berkata, “Lalu mereka diam kemudian dia bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang mengucap kan kalimat demikian dan demikian?” Mereka pun tetap diam. Lalu dia bertanya lagi, “Boleh jadi kamu wahai Hiththan, yang telah mengucapkannya?”
    Hiththan menjawab, “Aku tidak mengata kannya. Dan aku khawatir kamu menghardikku dengannya.” Lalu seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata, “Akulah yang mengatakannya dan tidaklah aku bermaksud mengata kannya melainkan suatu kebaikan.”
    Lalu Abu Musa Al-Asy’ari berkata, “Tidakkah kalian mengetahui bagaimana kalian (seharusnya) mengucapkan (zikir) dalam shalat kalian?
  5. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi khutbah kepada kita, lalu menjelaskan kepada kita sunnah- sunnahnya, dan mengajar kan kepada kita tentang shalat kita. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا، وَإِذْ قَالَ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] ، فَقُولُوا: آمِينَ، يُجِبْكُمُ اللهُ فَإِذَا كَبَّرَ وَرَكَعَ فَكَبِّرُوا وَارْكَعُوا، فَإِنَّ الْإِمَامَ يَرْكَعُ قَبْلَكُمْ، وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ
    Apabila kalian shalat, luruskanlah shaf-shaf kalian, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian. Apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Dan apabila dia mengucapkan, “Ghairil maghdhubi ‘alaihim wala adh-dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat)”, maka katakanlah, “Amin.” Niscaya Allah mencintai kalian. Apabila dia bertakbir dan rukuk, maka bertakbir dan rukuklah kalian, karena imam harus rukuk sebelum kalian dan mengangkat (kepala) dari rukuk sebelum kalian.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    فَتِلْكَ بِتِلْكَ وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا: اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ يَسْمَعُ اللهُ لَكُمْ، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قَالَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ وَإِذَا كَبَّرَ وَسَجَدَ فَكَبِّرُوا وَاسْجُدُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ
    Lalu gerakan demikian diikuti dengan gerakan demikian. Apabila dia berkata, “Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar kepada orang yang memujinya)”, maka katakanlah, ‘Allahumma Rabbana laka al-hamdu’ (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untuk-Mu), niscaya Allah akan mendengar kan kalian. Karena Allah berkata melalui lisan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sami’allahu liman hamidah.” Dan apabila imam bertakbir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah kalian, karena imam sujud sebelum kalian, dan bangkit sebelum kalian.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi,
    فَتِلْكَ بِتِلْكَ، وَإِذَا كَانَ عِنْدَ الْقَعْدَةِ فَلْيَكُنْ مِنْ أَوَّلِ قَوْلِ أَحَدِكُمْ: التَّحِيَّاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
    Lalu gerakan tersebut diikuti dengan gerakan tersebut. Dan apabila sedang duduk tahiyat, maka hendak lah doa pertama kalian adalah, “At-tahiyyatut-thayyibaatus-shalawaatu lillahi … (sampai akhir doa tasyahhud).” (HR. Muslim no. 404)
  6. Banyak orang awam salah dan keliru dalam memahami hadits ini. Sesaat ketika imam mulai bertakbir, mereka pun langsung ikut takbir, dan ini adalah suatu kesalahan. Tidak sepatut nya makmum bertakbir, sampai dia menunggu imam betul-betul selesai bertakbir dan diam. Inilah yang dimaksud dengan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا
    Apabila dia (imam) bertakbir, maka bertakbirlah kalian.”
    Imam itu tidak dikatakan bertakbir sampai mengatakan, “Allahu akbar.” Seandainya imam baru mengatakan, “Allah”, kemudian diam, itu belum dikatakan bertakbir, sampai imam mengatakan, “Allahu akbar.” Makmum baru bertakbir setelah imam mengatakan, “Allahu akbar.”
    Ketika mereka takbir berbarengan dengan imam, mereka pun salah dan meninggal kan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seandanya Engkau mengatakan,
    إذا صلى فلان فكلمه
    Jika fulan (selesai) shalat, bicaralah dengannya.”Maksud nya, Engkau harus menunggu nya ketika shalat, dan jika dia selesai shalat, Engkau baru bisa bicara dengannya. Bukanlah maknanya, “Engkau berbicara dengannya ketika dia sedang shalat.” Demikian pula makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا
    Apabila dia (imam) bertakbir, maka bertakbirlah kalian.”
  7. Terkadang, imam bertakbir agak lama karena ketidaktahuan nya. Sedangkan makmum di belakang nya bertakbir secara singkat, sehingga dia (makmum) sudah selesai takbir, sebelum imam selesai takbir. Siapa saja yang bertakbir sebelum imam takbir, shalatnya tidak sah. Karena dia memulai shalat sebelum imam memulai shalat, dan bertakbir sebelum imam. Maka tidak sah shalatnya. Ketahuilah bahwa mayoritas manusia pada hari ini, tidak sah salatnya karena mereka mendahului imam dengan sengaja, baik ketika rukuk dan sujud, baik ketika mengangkat ataupun membungkuk kan badan. Seandainya aku shalat di seratus masjid, aku tidak melihat satu pun orang yang shalat di masjid itu mendirikan shalat sebagaimana contoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, semoga Allah Ta’ala merahmati mereka semuanya. Maka bertakwa lah kepada Allah Ta’ala, dan lihatlah shalat kalian dan shalat orang- orang yang shalat bersama kalian.
    Wallahu A’lam.
  8. Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur’an. Allah azza wa jalla berfirman,
    وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِين
    Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk”. (QS. Al-Baqarah – 43).
  9. Allah juga berfirman,
    وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاَةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةٌ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُواْ أَسْلِحَتَهُم
    Dan apabila kamu berada di tengah- tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendiri kan shalat bersama- sama mereka, maka hendaklah segolong an dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata” (QS. An-Nisa : 102).
  10. Demikian, Semoga Bermanfaat. Aamiin. Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullaha al Adzim li wa lakum.
    ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
    Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik … “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melain kan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada- Mu”.
  11. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    ﺑَﻠِّﻐُﻮﺍ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻟَﻮْ ﺁﻳَﺔً
    Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”.(HR.Bukhari).
    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔٍ ، ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺛْﻢِ ﻣِﺜْﻞُ ﺁﺛَﺎﻡِ ﻣَﻦْ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﺛَﺎﻣِﻬِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
    Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa- dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.(HR.Muslim).
  12. Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
    Allâh Azza wa Jalla berfirman:
    ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻮْﻥَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِۚ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮﻥَ
    Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali-Imran [3] :104).
  13. PAHALA JARIYAH MENANTI KITA … TERUTAMA RAMUAN KHUSUS BUAT KAUM LELAKI.
  14. ✓. Sudah tahukah KAUM LELAKI bahwa Rasulullah tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah, sejak shalat diwajib kan malam Isra’ Mi’raj hingga shalat terakhir dalam hidup beliau ?
  15. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa banyak di antara para ulama yang seumur hidup nya tidak pernah shalat fardhu sendiri an dan selalu berjamaah sampai akhir hayat mereka ?
  16. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa diantara mereka ada yang rela walaupun harus membayar orang demi menemani shalat berjamaah ?
  17. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa ada sebagian ulama yang pernah menangis selama 40 hari karena merasa rugi yang amat mendalam sebab tertinggal 1 (satu) shalat fardhu berjamaah saja ?
  18. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa bila anda shalat berjamaah maka shalat anda dapat dipastikan diterima oleh اَللّهُ ?
  19. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa khusus utk shalat isya’ dan subuh berjamaah berpahala seperti shalat setengah malam dan semalam suntuk ?
  20. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa orang yang shalat subuh berjamaah, maka di hari itu kehidupannya dibawah perlindungan اَللّهُ !! Artinya, bila ada orang yang mengusiknya maka dia berurusan langsung dengan اَللّهُ ?
  21. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa karena begitu beratnya hukum shalat berjamaah sehingga dalam Madzhab Hanafi difatwa-kan bahwa hukum shalat berjamaah adalah wajib ?
  22. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa dalam madzhab asy-Syafi’i shalat berjamaah hukumnya fardhu kifayah sehingga bila dalam sebuah perkampungan penduduknya tidak ada yang shalat berjamaah, maka sekampung itu berdosa semua karena meninggalkan berjamaah, jadl berdosa – nya bukan karena meninggalkan shalat..?
  23. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa syaitan akan berleluasa berkuasa di sebuah perkampungan, bila penghuninya tidak ada yang shalat berjamaah?.
  24. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa dalam suatu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaiyhi Wa sallam sempat mengancam bahkan Rasulullah mengancam kepada orang yang meninggal kan shalat berjamaah hingga berkeinginan membakar rumah mereka!
  25. ✓. Tahukah KAUM LELAKI bahwa sahabat Ibnu Mas’ud RA, pernah mengata kan “kami saksikan saat Nabi Muhammad SAW masih hidup tidak seorangpun, ada yang meninggalkan shalat berjamaah kecuali hanya orang-2 munafik tulen!
  26. Semoga jadi renungan dan segera dapat dilaksanakan.

Catatan : Dinukil dari berbagai Sumber Yang In Syaa Allah amanah, dengan sedikit perubahan (terjemah bebas) sesuai dengan Pemahaman Shalafus Shalih (Alhus Sunnah Wal Jamaah) oleh : Hamba Allaah.
Semoga bermanfaat bagi Ummat…
Selamat beraktifitas…
Baarakallahufiikum…

Wa Billahit-Taufieq wal Hidayah
Wassalaamu ‘alaiykum.
Buya MAbidin Jabbar
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Masoed Abidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo
Masoed Abidin Za Jabbar
 

Tag: , , , , , , , ,